Diaz Hendropriyono Apresiasi Produk Plant-Based Meal dan Olahan Sampah Plastik Ramah Lingkungan
Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono melakukan kunjungan kerja ke tiga lokasi produksi, yaitu central kitchen Green Rebel di Tangerang Selatan
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono melakukan kunjungan kerja ke tiga lokasi produksi, yaitu central kitchen Green Rebel di Tangerang Selatan, pabrik Plana di Tangerang, dan pabrik Rebricks di Jakarta Selatan.
Dalam kunjungannya ke Green Rebel, Diaz mengaku takjub dengan tekstur dan rasa produk plant-based meal yang mirip dengan daging sapi dan daging ayam.
Selain tetap berprotein tinggi, plant-based meal sebagai pengganti daging sapi dan ayam diklaim mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari peternakan hingga 90 persen untuk sapi dan 80 persen untuk ayam.
“inovasi ini bertekstur daging sapi dan ayam, tetapi dibuat dari bahan baku nabati sehingga dalam proses pembuatannya menjadi lebih rendah emisi, dengan nutrisi di dalamnya tetap cukup untuk tubuh,” kata Diaz, Jumat (17/2/2023).
Selain inovasi produk agrikultur, inovasi ramah lingkungan juga ditemukan pada produk bahan bangunan.
Dalam kunjungannya ke Plana, Diaz terkesan dengan produk pengganti kayu ulin yang berbahan dasar sampah dari kulit padi dan plastik.
Penggunaan produk ini menghindari kulit padi dibakar maupun pohon ditebang.
“Selain mengurangi sampah plastik dan kulit padi, inovasi ini berpotensi menggantikan penggunaan produk kayu ke depannya karena tekstur dan kekuatannya dibuat semirip mungkin. Bahkan, setelah penggunaan, produk bisa didaur ulang lagi di sini sehingga meminimalkan sampah,” ujar Diaz.
Masih pada produk bahan bangunan, dalam kunjungannya ke Rebricks, Diaz juga mengapresiasi bricks, blocks, dan roster yang dibuat dengan memanfaatkan sampah plastik tertolak.
Baca juga: Staf Khusus Presiden Siap Fasilitasi Kolaborasi Membangun Ekosistem Motor Listrik
Penggunaan sampah plastik tersebut sebagai pengganti pasir dalam komposisi bata atau batako.
“Dengan kekuatan dan harga yang serupa, penggunaan inovasi ini mengurangi penggunaan pasir yang mana digantikan dengan sampah plastik tertolak di dalam setiap bata atau batakonya. Ke depannya, semoga inovasinya juga bisa mengurangi penggunaan semen,” tegas Diaz.
Rangkaian kunjungan kerja ini dilakukan Stafsus Diaz untuk meninjau kesiapan industri dalam mendorong pencapaian target Presiden dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.