Sekolah Berperan Menciptakan Generasi Tangguh, Mudah Beradaptasi dalam Kondisi Apapun
sekolah perlu menciptakan generasi yang tanggung, yang bisa hidup dan beradaptasi pada situasi dan keadaan apapun.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah satu kompetensi yang sangat perlu dimiliki oleh generasi muda Indonesia saat ini dalam menyongsong abad ke-21 adalah berpikir kritis, kreativitas dan inovasi, komunikasi, dan kolaborasi.
Pentingnya kemampuan abad ke-21 ini menjadi semakin nyata dari munculnya pandemi Covid-19 yang membuat generasi muda Indonesia perlu membangun pola pikir multidimensional dan mengedepankan pendekatan lintas disiplin ilmu guna menjawab tantangan zaman yang mereka hadapi saat ini.
Kepala Yayasan Kolese Kanisius, Romo Leonardus EB Winandoko mengatakan, munculnya pandemi covid-19, dampaknya bisa dirasakan sampai sekarang yakni perubahan dalam kehidupan manusia.
"Perlu dilihat dari perspektif keilmuan dalam pendidikan, bahwa seluruh aspek kehidupan manusia akan terus berjalan dan menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang sedang terjadi," kata Romo Leonardus kepada wartawan di sela-sela penyelenggaraan Canisius Exhibition of Learning Experience (C-XLENCE) di Jakarta belum lama ini.
Untuk itu, kata dia, sekolah perlu menciptakan generasi yang tanggung, yang bisa hidup dan beradaptasi pada situasi dan keadaan apapun.
Menghadapi tantangan zaman tersebut, kata dia Kolese Kanisius Jakarta mengadakan kegiatan penelitian karya tulis kepada para siswa kelas IX & kelas XII yang berlangsung sejak semester 1 Tahun Ajaran 2022-2023 ini.
Puncaknya di semester 2 dengan kegiatan presentasi dan ekshibisi karya tulis yang sudah dihasilkan oleh para siswa selama proses mereka sejak semester pertama hingga semester kedua.
"Diharapkan akan ada banyak perspektif keilmuan yang akan mengukur sejauh mana dominasi dari keprihatinan yang dirasakan oleh para siswa mulai dari keilmuan dari cabang Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial," kata Leonardus.
Ditambahkan Romo Leonardus, sekolah menekankan pada empat kompetensi yang perlu dilatih sejak dini melalui pola pembelajaran yang mengacu pada konsep STELAM.
Konsep STELAM adalah konsep pembelajaran yang menggabungkan beberapa disiplin ilmu seperti Sains (Science), Teknologi (Technology), Teknik (Engineering), Bahasa (Language), Seni (Art), dan Matematika (Mathematic).
Thomas Gunawan Wibowo, M.Ed, Direktur Kolese Kanisius memberikan penekanan pihaknya mendidik Kanisian menjadi Service of Leader yang menunjukan kompetensi 4C1L Hal yang menarik bahwa peserta didik diajak untuk belajar lintas bidang studi.
Baca juga: Semangat Alumni Kanisius Bangun Indonesia Lewat Jepang, Meniti Karir Untuk Masa Depan
"Peserta didik harapannya mampu mempertanggungjawabkan ide dan gagasan yang sudah dipelajari dan belajar lintas bidang studi, belajar secara integral, mereka belajar matematika demi matematika, mereka belajar akuntansi demi akuntansi, belajar kimia demi kimia akan tetapi mereka mengambil 1 tema khusus," katanya.
Kegiatan C-XLENCE yang dilakukan oleh kelas IX dari cabang Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial pada tahun ini mengambil tema Explorare Vitae Veritatem yang bermakna menyuarakan fakta di tengah tantangan dunia diambil sebagai representasi dari situasi zaman masa kini yang dipenuhi oleh berbagai fenomena kehidupan sosial masyarakat saat ini.