Pameran 38 Tahun Kartun Strip Timun Harian Kompas, Masih Dibuka hingga 23 Februari 2023
Pameran 38 Tahun Kartun Strip Timun di Harian Kompas digelar di Bentara Budaya Jakarta, Jalan Palmerah Selatan, masih berlangsung, Senin (20/3/2023).
Editor: Suci BangunDS
Semua informasi di media sosial mesti disaring sebelum kita "sharing" (bagikan) kepada orang lain.
Dorongan untuk menjadi "bijaksana" dalam merespons kenyataan itu diterima publik dengan asyik karena disampaikan lewat bahasa visual kartun.
Karakter Timun mudah diingat: bertubuh gemuk, kepala bulat, tanpa hidung. Kadang dimunculkan karakter suami yang didampingi seorang istri dan anak (Terong).
Komentar mereka yang spontan, bebas, dan jujur kerap mengejutkan.
Reaksi awal publik saat melihat karakter-karakter kartun Timun umumnya merasakan sesuatu yang lucu, humor, segar, dan menggembirakan.
Namun, jika diselami lebih dalam, kita tak hanya tertawa, menertawakan keadaan, atau menertawakan diri sendiri, tetapi juga berefleksi tentang bermacam masalah.
Mungkin tak jelas juga apa solusi yang ditawarkan Timun atas masalah itu.
Namun, setidaknya kita semakin menyadari adanya masalah itu dan terdesak untuk mencari jalan keluarnya.
Baca juga: Wuling Mengusung Semangat ‘Experience All At Once’ di Pameran IIMS 2023
Rahmat Riyadi mampu mengolah kartun Timun menjadi sajian yang demikian asyik karena memang sudah lama menggeluti dunia perkartunan.
Pada mulanya, sejak tahun 1976, dia membuat karakter "Tomat" di Majalah "Kawanku."
Lalu, tahun 1985, dia dapat kepercayaan untuk mengisi kartun strip (kartun yang diolah dalam beberapa panel adegan gambar) di harian Kompas edisi Minggu.
Sejak itu, dia mengembangkan karakter "Timun" dan bertahan sampai sekarang. Artinya, sudah 38 tahun lebih.
Pameran Pameran Tunggal "Parodi Negeri Kami: 38 Tahun Kartun Strip Timun" di Bentara Budaya Jakarta, 16-22 Februari 2023, patut disambut sebagai usaha untuk mendokumentasikan kartun Timun sebagai komik strip di harian Kompas yang hadir menyapa publik selama hampir empat dasawarsa.
Kerja kreatif seorang kartunis yang memang patut dihargai di tengah dinamika isu, perubahan zaman, termasuk disrupsi digital yang mengubah pola konsumsi publik terhadap media.
(Tribunnews.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.