Maju Jadi Calon Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Zaedi Basiturrozak: Mohon Doa Restu
Bendahara Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah (PPPM) Zaedi Basiturrozak maju jadi calon ketua Umum PPPM
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
Sehingga kader-kader dari tingkat ranting, cabang, daerah sampai tingkat pusat mampu mengejawantahkan apa yang menjadi mimpi-mimpinya, menjadi visinya.
Baca juga: Muktamar ke-18 di Balikpapan Disebut jadi Ajang Merajut Ukhuwah Para Pemuda Muhammadiyah
"Dalam konteks inilah ada dua hal yang menjadi perhatian saya, sekaligus saya mohon doa restunya untuk maju menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, bismillah," kata Zaedi.
Dua aspek yang disebutnya sebagai hal mendasar itu adalah aspek kemandirian dan aspek kebangsaan.
Aspek kemandirian, bagaimana Pemuda Muhammadiyah ke depan dibundling secara maksimal melalui metode-metode yang rigid. Sementara dalam aspek kebangsaan, bagaimana Pemuda Muhammadiyah ke depan mempunyai bargaining secara politik dan mampu berkiprah.
Baik dalam struktur kenegaraan maupun diluar struktur kenegaraan.
Selain itu, Pemuda Muhammadiyah diharapkan mampu menjadi salah satu pilar, baik sebagai mitra pemerintah maupun sebagai mitra kontrol pemerintah.
Di mana ketika bermitra, maka harus memberikan dampak bagi kader, terlebih Pemuda Muhammadiyah adalah organisasi yang cukup terbuka.
"Kemandirian ini bukan hanya berbicara aspek ekonomi an sich. Bahwa aspek ekonomi penting iya, tetapi aspek berpikir yang bebas dari anasir-anasir politik juga penting," ujarb Alumni Syariah UIN Walisongo Semarang itu.
Ditambahkan, Pemuda Muhammadiyah mendatang harus mampu mengimbangi talenta kader dengan pembekalan yang kuat. Selanjutnya memetakan kader-kader untuk diarahkan pada posisi-posisi tertentu sesuai keinginannya di setiap level, di setiap ruang, tanpa melihat partainya apa.
"Saya melihat banyak sekali ruang yang bisa dikerjakan dengan dukungan dan kekuatan policy yang kuat oleh Ketua Umum. Apa yang sudah dikerjakan dan menjadi kekurangan insyaAllah bisa ditutupi dengan hal-hal yang ke depan dengan kekuatan policy Ketua Umum," ucapnya.
Terakhir, organisasi yang didirikan di Yogyakarta pada 26 Zulhijjah 1350 Hijriyah atau bertepatan dengan tanggal 2 Mei 1932 Miladiyah, harus menjadi kawah candradimuka bagi kader.
Baca juga: Di Muktamar PP Pemuda Muhammadiyah Akan Beri Julukan Perintis Indonesia Maju kepada Jokowi
"Hal itu sekaligus merefleksikan hakikat berjihad dalam konteks berorganisasi melalui Pemuda Muhammadiyah," tandasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.