Bicara Kebhinekaan, Anies Baswedan Ungkit Keberhasilannya Jaga Keberagaman di Jakarta
Anies menyebut banyak pihak saat awal kepemimpinannya mempertanyakan apakah keberagaman di Jakarta mampu dijaga dan bisa tetap hidup.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkit bagaimana dirinya berhasil menjaga ragam suku budaya dan agama yang ada di ibu kota.
Anies menyebut banyak pihak saat awal kepemimpinannya mempertanyakan apakah keberagaman di Jakarta mampu dijaga dan bisa tetap hidup.
Baca juga: Anies Baswedan: Rakyat Dambakan Semuanya Sejahtera, Bukan Sebagian
"Ketika perjalanan bersama kami, PKS di Jakarta, ketika mulai banyak suara yang mempertanyakan apakah keragaman yang ada di kota ini akan bisa dijaga, apakah keragaman di kota ini bisa tetap hidup," kata Anies dalam pidatonya pada rapat kerja nasional (Rakernas) PKS di The Sultan Hotel & Residence, Jakarta Pusat, Jumat (24/2/2023).
Ia pun mengatakan sejak tahun 2017 hingga menuntaskan pengabdiannya sebagai gubernur pada Oktober 2022, dirinya dibantu oleh PKS mampu membuktikan keberagaman di Jakarta bisa dijaga.
Bahkan lanjut Anies, keberagaman di Jakarta bukan hanya sekedar mampu dijaga, tapi bisa tumbuh besar dalam suasana yang tenang, teduh dan damai.
Baca juga: Anies Baswedan Puji Sikap PKS Konsisten Jadi Oposisi Selama 10 Tahun
"Lima tahun kemarin, kita sama-sama membuktikan, bukan hanya terjaga, tumbuh besar dalam suasana aman, tenang, teduh, damai. Suasana kebhinekaan dibingkai dalam persatuan," kata Anies.
PKS diketahui telah mendeklarasikan Anies sebagai bacapres pada pemilu 2024 setelah diputuskan dalam Musyawarah Majelis Syura VIII yang berlangsung di kantor DPTP PKS di Jakarta, pada Kamis (23/2/2023).
Presiden PKS Ahmad Syaikhu menyampaikan langsung hasil dari MMS PKS VIII yang salah satunya adalah mengusung Anies Baswedan sebagai Bakal Calon Presiden RI dalam Pemilu 2024.
Syaikhu menyebut, sosok Anies Baswedan yang berkarakter nasionalis religius menjadi salah satu alasan PKS mengusung eks Gubernur DKI Jakarta tersebut.
"Saudara Anies Rasyid Baswedan adalah sosok pemimpin yang memiliki karakter nasionalis sekaligus religius," kata Syaikhu.
"Jika kita membaca sejarah bangsa Indonesia, kita menyaksikan bahwa kakek beliau, AR Baswedan adalah salah satu pahlawan nasional dan pendiri bangsa yang berkontribusi besar dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia di berbagai forum internasional, darah juang dan kepahlawanan Sang Kakek insyaAllah akan diwarisi oleh Saudara Anies Rasyid Baswedan," lanjutnya.
Syaikhu menambahkan, Anies Baswedan sosok yang dapat memadukan antara nilai nasionalisme dan nilai agama menjadi satu kesatuan dalam membangun bangsa.
"Saudara Anies Rasyid Baswedan adalah sosok pemimpin yang bisa memadukan antara nilai-nilai nasionalisme dan Islam menjadi satu kesatuan yang tidak bisa terpisahkan dalam membangun bangsa. Agama menjadi inspirasi nasionalisme, dan nasionalisme memuliakan agama," ucapnya.
Selain itu, lanjut Syaikhu, Anies Baswedan dinilai sosok yang mempunyai rekam jejak mumpuni ketika menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Saudara Anies Rasyid Baswedan adalah sosok pemimpin yang memiliki rekam jejak yang mumpuni dan menjadi simbol perubahan bagi kemajuan pembangunan di DKI Jakarta. Keberhasilan tersebut membuat beliau layak untuk melanjutkan kiprah kepemimpinan di level nasional," ujar dia.
Besarnya peluang memenangi Pilpres juga menjadi salah satu alasan PKS mengusung Anies terlihat dari berbagai lembaga survei yang menempatkannya diposisi atas.
"Tidak hanya memiliki integritas dan kapasitas, Saudara Anies Rasyid Baswedan juga memiliki peluang menang yang besar dalam kontestasi Pemilihan Umum Presiden tahun 2024," kata Syaikhu.
Lebih lanjut, PKS berharap Anies Baswedan dapat melanjutkan cita-cita pendiri bangsa mewujudkan keadilan dan perubahan ke arah yang lebih baik.
"Di pundak Saudara Anies Rasyid Baswedan, PKS berharap beliau dapat melanjutkan cita-cita para pendiri bangsa untuk mewujudkan Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur dengan mengambil langkah pembaharuan berisikan perubahan dan kesinambungan pembangunan," tandasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.