Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penganiayaan Oleh Anak Pejabat Ditjen Pajak, Kak Seto Sentil Soal Pendidikan Anak

Ketua Umum LPAI Seto Mulyadi, menyoroti kasus penganiayaan yang dilakukan anak Ditjen Pajak.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Penganiayaan Oleh Anak Pejabat Ditjen Pajak, Kak Seto Sentil Soal Pendidikan Anak
Wartakotalive.com
Polres Jakarta Selatan menghadirkan Mario Dandy, anak pejabat pajak di Jakarta Selatan yang menjadi tersangka penganiayaan putra pengurus GP Ansor di Pesanggrahan, Jaksel, Rabu (22/2/2023). 

"Mohon jangan terlalu menekankan hanya pada iptek yang nomor tiga, hanya pada prestasi akademik. Seolah anak sukses, hebat, pinter hanya pada bidang ilmu pengetahuan (iptek) saja," tegasnya.

Sebagian anak punya kelebihan yang berbeda seperti punya menyanyi, menggambar, teater dan sebagainya.

Putra pejabat Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta Selatan, Mario Dandy Satriyo (20) jadi tersangka penganiayaan kepada korban D.
Putra pejabat Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta Selatan, Mario Dandy Satriyo (20) jadi tersangka penganiayaan kepada korban D. (Tangkap layar Kompas Tv)

Sayangnya, kemampuan anak di luar ilmu pengetahuan dan teknologi kurang diapresiasi oleh orangtua.

"Ini kadang-kadang membuat sebagian anak cukup banyak frustasi. Yang merasa tidak dihargai, tidak memiliki potensi," papar Kak Seto.

Akibatnya, ada dua hal yang ditimbulkan. Pertama melawan atau sampai melakukan tindakan kekerasan.

"Untuk menunjukkan ini loh, gue itu bisa. Perhitungan saya dong. Bully teman-teman, menunjukkan kekuasaan dari ayah, orangtuanya, kekuasaan materi dan sebagainya," tutup Kak Seto.

Tindakan ini bentuk kompensasi dari kegagalan atau ketidakberdayaan karena apresiasi diri yang diterima anak berbeda.

Berita Rekomendasi

Kedua, anak bisa saja mengambil tindakan kabur dari rumah, menyakiti diri sendiri hingga bunuh diri

"Jadi banyak anak-anak yang frustasi kemudian fight, melakukan berbagai tindakan kekerasan kadang-kadang sering dianggap tidak manusiawi, kejam sebagai agresifitas frustasinya," kata Seto menambahkan.

Oleh karena itu, kak Seto menekankan pentingnya perbaikan dari pendidikan anak.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas