Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kondisi Terkini Korban Penganiayaan Anak Pejabat Pajak, Sudah Membuka Mata, Tapi Belum Bisa Bicara

David, korban penganiayaan anak pejabat pajak kini kondisinya sudah bisa membuka mata, tapi belum sadar sepenuhnya.

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Kondisi Terkini Korban Penganiayaan Anak Pejabat Pajak, Sudah Membuka Mata, Tapi Belum Bisa Bicara
Tribunnews.com/ Rizki Sandi Saputra
Rais Syuriyah Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PW NU) DKI Jakarta Muhyiddin Ishaq (batik) saat ditemui usai menjenguk dan mendoakan David Ozora di Rumah Sakit Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (26/2/2023). Ia mengungkap kondisi terkini korban penganiayaan anak pejabat pajak. 

Kemudian setelah mendapat laporan dari petugas sekuriti di Grand Permata Cluster Boulevard ini, petugas kepolisian dari Polsek Pesanggrahan datang dan langsung mengamankan orang-orang yang ada di TKP, yaitu AGH, Mario dan Shane.

Sementara itu, David langsung ditolong dan dibawa ke Rumah Sakit (RS) Medika Permata Hijau.

Atas kasus tersebut, Mario dijerat Pasal 76 C juncto Pasal 80 undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang RI Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman pidana maksimal 5 tahun penjara.

Selain itu, Mario juga disangkakan Pasal 351 ayat 2 tentang penganiayaan berat dengan ancaman pidana maksimal lima tahun.

Kronologi Versi Pihak AGH

Pengacara AGH, Mangatta Toding Allo menceritakan kronologi penganiayaan David versi pihak AGH.

Mulanya, kata Mangatta, AGH dijemput oleh Mario saat pulang sekolah.

BERITA REKOMENDASI

Padahal, pada saat itu Mario seharusnya sedang magang, tetapi memilih untuk menjemput AGH.

"Saksi anak (AGH) ini lagi di sekolah, sudah pulang sekolah. Si tersangka (Mario) ini harusnya magang, dia akhirnya menjemput AGH," kata Mangatta, Jumat (24/2/2023) malam.

Kemudian, AGH dan Mario melakukan aktivitas selayaknya orang berpacaran.

"Layaknya orang pacaran seperti biasa. Tidak ada perencanaan sama sekali," ujar Mangatta.

Terkait dengan AGH yang berencana mengembalikan kartu pelajar, Mangatta menyebutkan bahwa hal tersebut muncul secara tiba-tiba.


"Tiba-tiba mau mengembalikan kartu (pelajar), kemudian diskusi di sana, dan ujungnya tetap mengembalikan kartu itu," ucapnya.

"Hal ini juga bisa dikonfrontir ke saksinya atau tersangka S (Shane) yang baru ditetapkan tadi bahwa ini semua serba mendadak," tambahnya.

Selain itu, Mangatta menyampaikan bahwa pada saat penganiayaan terjadi, AGH disebut sudah berusaha mengingatkan hingga tiga kali kepada Mario untuk tidak menganiaya David.

Namun, Mario tak mengindahkan peringatan dari AGH tersebut dan tetap menganiaya David hingga terluka parah.

"Klien kami, dia sudah dua kali bahkan tiga kali kalau nggak salah, tapi ada di BAP ada dua kali dia mengingatkan untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Jadi sudah diperingatkan," kata Mangatta.

Mangatta lalu menjelaskan saat Mario menganiaya David dengan sadis itu, AGH hanya diam.

Menurut Mangatta, penganiayaan yang dilakukan Mario kepada David tersebut adalah murni kesalahan dari Mario sendiri.

Lantaran Mangatta mengklaim bahwa AGH tidak memiliki niat untuk mencelakakan David.

"Klien kami tidak ada niatan untuk itu, dan ini memang murni atas pilihan yang dilakukan saudara tersangka ini (Mario)," ujar dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas