Lucky Hakim Klaim Tak Punya Ruang Gerak saat Jadi Wakil Bupati Indramayu, Posisinya Digantikan Sekda
Lucky Hakim menuturkan, ketika ia memaksakan datang pada suatu undangan namun pada kenyataannya tidak mendapatkan tempat semestinya.
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lucky Hakim mengungkapkan dirinya tidak punya ruang gerak saat menjabat sebagai Wakil Bupati Indramayu.
"Saya merasa tidak punya ruang gerak. Bukankah itu enak diam dapat uang, iya sih tapi masa saya tidak melakukan apa-apa," kata mantan Wakil Bupati Indramayu itu dikutip pada podcast Akbar Faizal Uncensored yang ditayangkan, Senin (27/2/2023).
Lucky Hakim mengungkapkan bahwa ia sadar bahwa kewenangan Wakil Bupati itu memang tunggu dapatkan kewenangan.
Baca juga: Wakil Bupati Indramayu Lucky Hakim Habiskan Rp 1,2 Miliar Pada Pilkada 2020: Lelah Sekali
"Yasudah saya bersabar sampai pada suatu titik dicium oleh publik khususnya DPRD ketika tidak ada fotonya Wakil Bupati dimanapun. Apakah saya protes? Tidak. Sampai pada akhirnya publik melalui DPRD menilai saya tidak harmonis," jelasnya.
Mantan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Masa jabatan 2014 hingga 2018 itu jelaskan alasan ketidakharmonisan tersebut.
"Kenapa tidak harmonis? Karena tidak diberikan ruang. Ketika rapat paripurna kalau Bupati itu tidak datang. Tidak boleh saya yang datang buktinya posisinya dikasihkan ke Sekda atau Kepala Dinas," terangnya.
Lucky Hakim menuturkan, ketika ia memaksakan datang pada suatu undangan namun pada kenyataannya tidak mendapatkan tempat semestinya.
Baca juga: Lucky Hakim Blak-blakan Digaji Padahal tidak Kerja: Udah Sebulan Tidur Ada Uang Masuk Rp 40 Juta nih
"Saya datang duduk di kursi wakil Bupati sedangkan yang duduk di kursi Wakil Bupati Sekda. Bahkan ketika Ulang Tahun Indramayu yang mana rapat bersama Gubernur dan lainnya. Wakil Bupati duduknya di atas tapi dipisahkan duduk bersama penonton," ungkapnya.
Lucky Hakim mengatakan ia tidak komplain atas kejadian tersebut. Tetapi dipertanyakan oleh DPRD Indramayu bahwa ia dinilai tidak bekerja.
"Saya juga tidak komplainn mengenai hal itu. Namun ketika DPRD tanya kepada saya mengapa tidak bekerja. Anda jangan pura-pura tanya kepada saya. Orang saya duduk saja ditaruh seperti itu. Jadi jangan tanya kinerja saya kepada DPRD, saya melaporkan kinerja saya kepada Bupati," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Bupati Indramayu Lucky Hakim yang mundur dari jabatannya mengungkapkan bahwa dirinya habiskan logistik kampanye sekitar Rp 1,2 miliar pada Pemilihan Kepala Daerah Indramayu 2020.
"Saya pribadi itu tidak banyak sekitar Rp 1,2 miliar. Sedangkan pasangan saya kemungkinan besar sekitar Rp 7 sampai 8 miliar," kata mantan Wakil Bupati Indramayu itu dikutip pada podcast Akbar Faizal Uncensored yang ditayangkan, Senin (27/2/2023).
Menurut Lucky Hakim biaya logistik itu cukup murah. Meski demikian ia mengungkapkan butuh usaha lebih keras untuk memenangkan Pilkada Indramayu 2020 silam.
Baca juga: Hubungan dengan Bupati Indramayu Tidak Harmonis, Lucky Hakim: DPRD Telah Melakukan Hak Interpelasi