Pengamat Politik Sebut Ganjar Pranowo Terus Upayakan Turunkan Angka Kemiskinan di Jateng
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terus berikhtiar dan berupaya untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan di Jawa Tengah.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terus berikhtiar dan berupaya untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan di Jawa Tengah.
Hal itu terbukti dari berbagai gerakan inovasi Ganjar yang dalam implementasinya terbukti mampu mengurangi angka kemiskinan.
Contoh yang terbukti ampuh adalah 'Sekolah Perempuan Cerdas Zaman Now' atau 'Serat Kartini' dan 'Ceting Ketan', yang merupakan singkatan dari "Mencegah Stunting pada Kelompok Rentan'.
Pengamat politik, Lucius Karus memuji berbagai upaya yang dibuat oleh Ganjar Pranowo dalam menurunkan tingkat kemiskinan di daerahnya.
Dia menyatakan bahwa berbagai gerakan yang dilakukan oleh Ganjar di Jawa Tengah merupakan sebuah bentuk ikhtiar yang baik.
Hal, kata dia ini menunjukkan kualitas kepemimpinan yang baik dari seorang kepala daerah dalam menangani masalah sosial yang kompleks seperti kemiskinan.
"Inovasi Ganjar bisa dibaca dalam konteks ini, yakni ikhtiar untuk konsisten menurunkan angka kemiskinan," ujar Lucius dalam keterangan tertulis, Rabu (1/3/2023).
Lucius pun mengapresiasi fokus kebijakan Ganjar pada kelompok masyarakat rentan seperti disabilitas, perempuan, dan anak.
Hal ini menunjukkan kepedulian dan perhatian dari seorang pemimpin daerah terhadap warga yang membutuhkan perhatian lebih dalam mengatasi masalah kemiskinan.
"Sebagai gubernur, Ganjar menunjukkan kualitas kepemimpinannya dengan memilih untuk memfokuskan kebijakan pada kelompok masyarakat rentan seperti disabilitas, perempuan dan anak," ujarnya.
"Pilihan prioritas ini sangat mungkin bukan sekedar untuk.menggenjot target penurunan angka kemiskinan semata tetapi juga ekspresi kepedulian sebagai seorang pemimpin daerah," ujar Lucius.
Berdasarkan data BPS, tren kemiskinan pada wilayah Jawa Tengah menurun secara konsisten sejak tahun 2010. Secara rinci, pada 2010 berada di angka 13,3 persen.
Tahun selanjutnya 12,36 persen (2011); 11,66 persen (2012); 11,47 persen (2013); 10,96 persen (2014); 11,13 persen (2015); 10,7 persen (2016); 10,12 persen (2017), 9,66 persen (2018), 9,22 persen (2019); 10,19 persen (2020), dan 9,71 persen (2021).
Baca juga: KIB Dinilai Bentukan Jokowi untuk Usung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024
Tak hanya itu, rata-rata ketimpangan pendapatan (Indeks Gini) Jawa Tengah tahun 2014-2021 terendah dibandingkan Provinsi se-Jawa dan Nasional. Hal ini menandakan pemerataan pendapatan tahun 2014-2021 di Jawa Tengah lebih baik dibandingkan provinsi se-Jawa dan nasional.
Lebih lanjut, Lucius menyadari bahwa penurunan secara perlahan jumlah kelompok miskin menunjukkan beratnya persoalan mendasar yang menjadi akar kemiskinan di masyarakat.
Oleh karena itu, pemimpin dituntut untuk inovatif, kreatif, dan responsif dalam menangani masalah ini.
Meskipun perubahan positif tidak langsung terlihat secara besar-besaran dalam waktu singkat, namun Lucius menyebut setiap langkah kecil menuju penurunan kemiskinan harus selalu diapresiasi.
"Karena itu pemimpin dituntut untuk inovatif, kreatif dan responsif. Inovasi Ganjar bisa dibaca dalam konteks ini, yakni ikhtiar untuk konsisten menurunkan angka kemiskinan. Walau tak langsung berdampak besar seketika, tetapi perubahan positif selalu harus menjadi ruang penuh harapan untuk berjuang," ujar Lucius.
Di sisi lain, Lucius berpendapat berbagai gerakan inovatif yang dilakukan Ganjar bakal dianggap oleh sejumlah pihak sebagai sebuah pencitraan. Akan tetapi, dia menyebut penilaian itu tak perlu dijadikan hambatan bagi Ganjar untuk terus bekerja keras dalam mengatasi kemiskinan di Jateng.
Baca juga: Ruang Aduan Digital Ganjar Selamatkan WNI dari Tawanan
"Tentu semua orang bisa menilai tetapi konsistensi Ganjar untuk fokus mengembangkan inovasi untuk menurunkan angka kemiskinan menjadi poin positif baginya," tandasnya.