Susi Pudjiastuti Minta Maaf karena Kapten Philips yang Disandera KKB Belum Ditemukan
Susi Pudjiastuti menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat karena hingga kini belum bisa menemukan keberadaan Kapten Philip.
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Sudah 22 hari sejak penyanderaan dan pembakaran pesawat Susi Air, Kapten Philips Max Mehrtens belum juga ditemukan.
Sebagai owner Susi Air, Susi Pudjiastuti menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat karena hingga kini belum bisa menemukan keberadaan Kapten Philip.
Kendati demikian, pihaknya tak ingin menghentikan upaya pembebasan Kapten Philip dari sanderaan kelompok kriminal bersenjata atau KKB.
"Kita prihatin dan berduka, kita berharap agar Kapten Philip dapat dibebaskan tanpa syarat. Dengan kejadian ini, tentu mengagetkan kami, meyedihkan bagi kami, kami tak habis pikir, apa yang terjadi adalah hal yang sangat tak diharapkan."
"Pendapat saya pribadi, memperjuangkan kemerdekaan dengan mengambil kemerdekaan orang itu bukan cara yang bijak dan benar.
"Philip Mehrtens saya ingat sebelum resign 2015, ia adalah pilot terbaik dari saya, kemudian ia resign ke airland, namun 2020 kembali lagi ke Susi Air saat Covid-19, hampir 10 tahun dia bekerja dengan saya."
"Dengan segala keprihatinan, (tragedi ini) sangat membuat saya terkejut," kata Susi saat konferensi pers, Rabu (1/3/2023) dikutip dari Kompas Tv.
Menurutnya, Susi Air telah menerapkan pola pekerjaan dengan penuh kehati-hatian.
Bahkan, Susi Air juga tak melakukan penerbangan di lokasi-lokasi tertentu yang tak boleh dilewati.
Baca juga: Panglima TNI Tegaskan Tidak Ada Penambahan Pasukan di Papua dalam Upaya Pembebasan Pilot Susi Air
Penerbangan Terganggu, Susi Minta Maaf
Atas tragedi ini, Susi mengaku penerbangan antar rute perintis terganggu.
Sehingga di beberapa titik, pesawat Susi Air tak bisa diterbangkan.
"Mohon maaf Susi Air saat i tak bisa melayani lagi, tentu banyak sebabnya. Pertama karena armada berkurang, tahun lalu berkurang satu dan sekarang juga berkurang satu."
"Termasuk konfiden diantara pilot-pilot tak memungkinkan melakukan penerbanagan lagi di wilayah pegunungan dan ini sangat sulit (bagi kami). Resiko tinggi apabila penyelesaikan Kapten Philip ini tak baik," jelas Susi.