TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan terjadi kemunduran demokrasi di Indonesia.

Hal itu disampaikan AHY saat konferensi pers bersama Anies Baswedan di kantor DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta, Kamis (2/3/2023).

"Yang kita bahas sekarang adalah lagi-lagi demokrasi kita yang menurun kualitasnya. Sudah deh kita enggak perlu lagi menggunakan diksi yang lain, terjadi kemunduran demokrasi di Indonesia," kata AHY di lokasi.

Menurut AHY, kemunduran demokrasi di Indonesia berdasarkan observasi dari dunia internasional.

"Ini bukan observasi kacangan atau hanya komentar sebagai partai oposisi walaupun kami punya hak untuk melakukan observasi juga dan penilaian sekaligus fitback secara konstitusional. Tetapi ini juga menjadi observasi kalangan internasional," ujarnya.

Dia mengakui bahwa pemilihan umum (Pemilu) baik legislatif maupun kepala daerah dilaksanakan dalam lima tahun sekali.

Namun, AHY meragukan kualitas demokrasi dalam Pemilu yang berjalan selama ini melahirkan pemimpin dan wakil rakyat terbaik.

"Kalau tidak ya kita harus koreksi, kita harus berkontemplasi sebagai bangsa agar jangan  demokrasi makin tidak jelas arahnya," ucapnya.

Selain itu, dia juga menyinggung praktik politik uang semakin merajalela dan politik indentitas yang menjadi penyebab demokrasi mundur.

"Akibat tereksploitasinya politik identitas, dieksploitasinya politik identitas oleh mereka yang punya kekuasaan, yang punya kekuatan termasuk money power," ungkapnya.

Baca juga: AHY ke Kader Demokrat: Kita Dukung Anies Baswedan Pimpin Perubahan dan Perbaikan

Lebih lanjut, AHY juga menyinggung soal fenomena post truth politic's dan terjadi saling lempar hoax dan fitnah dalam demokrasi saat ini.