Jokowi Beri Komentar soal Perilaku Aparat yang Pamer Kekayaan dan Pamer Kuasa: Sangat Tidak Pantas
Presiden Jokowi mengungkapkan kekecewaan rakyat imbas adanya perilaku pamer kekuasaan dan kekayaan oleh aparat Ditjen Pajak dan Bea Cukai.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi soal perilaku pamer kekuasaan dan kekayaan yang dilakukan oleh beberapa oknum pegawai Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan.
Di antaranya ada Rafael Alun Trisambodo, pejabat Direktorat Jenderal Pajak menjadi sorotan setelah anaknya, Mario Dandy Satriyo, menganiaya remaja berinisial D.
Imbas kasus tersebut, harta milik Rafael Alun yang mencapai Rp 56 miliar itu menjadi sorotan publik.
Kemudian ada juga Eko Darmanto, Kepala Kantor Bea Cukai Yogyakarta yang kerap memamerkan harta kekayaannya di media sosial.
Keduanya kini pun dipanggil KPK untuk mengklarifikasi kepemilikan harta kekayaannya.
Menanggapi hal tersebut, Jokowi menegaskan bahwa inti dari reformasi birokrasi adalah bagaimana agar rakyat bisa terlayani dengan baik secara efektif dan akuntabel.
Baca juga: Perintah Jokowi ke Para Menteri: Jangan Pamer Kuasa dan Kekayaan, Kasih Tahu Bawahannya
Namun kini faktanya dilapangan maupun di media sosial banyak masyarakat yang mengungkapkan kekecewaannya kepada aparat dan pemerintah.
Hal itu dikarenakan kasus pamer harta yang terjadi di Ditjen Pajak dan Bea Cukai yang akhir-akhir ini menjadi sorotan publik.
"Inti reformasi birokrasi itu adalah rakyat terlayani, rakyat terlayani dengan baik secara efektif dan akuntabel."
"Dari komentar-komentar yang saya baca, baik di lapangan maupun di media sosial, karena peristiwa di Pajak dan di Bea Cukai, saya tahu betul, mengikuti kekecewaan masyarakat terhadap aparat kita, kepada pemerintah," kata Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Kamis (2/3/2023).
Baca juga: Jokowi Kritik Pejabat soal Gaya Hidup: Gemar Pamer Kuasa dan Hedonis, Pantas Rakyat Kecewa
Untuk itu Jokowi pun meminta kepada aparat, baik urusan pajak, Bea Cukai, Kepolisian, serta aparat hukum lainnya untuk berhati-hati dalam memberikan pelayanannya kepada masyarakat.
"Hati-hati, tidak hanya urusan pajak dan bea cukai, pada kepolisian dan juga aparat hukum lainnya, terhadap birokrasi yang lainnya," terang Jokowi dilansir laman resmi Sekretariat Kabinet, Kamis (2/3/2023).
Jokowi pun merasa tak heran jika banyak rakyat yang merasa kecewa, karna di lapangan pelayanan aparat tidak dianggap baik.
Bahkan tak sedikit juga aparat yang berperilaku jemawa, pamer kuasa, pamer kekayaan hingga hedonis.
Baca juga: Profil Eko Darmanto, Kepala Bea Cukai Yogya akan Dipanggil KPK Buntut Pamer Harta, Punya Utang Rp9 M