Belasan Orang Tewas Akibat Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Ini Faktor Utamanya Kata Pengamat
Depo Pertamina di Plumpang pipanya melintasi pemukiman penduduk, sehingga saat terjadi ledakan, maka timbul korban jiwa yang cukup banyak.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penganat Ekonomi Energi Fahmi Radhi menyebut kebakaran yang terjadi di Depo Bahan Bakar Minyak (BBM) atau Integrated Terminal di Plumpang berbeda dengan di Kilang Minyak beberapa waktu sebelumnya.
Kebakaran yang terjadi di kilang minyak milik Pertamina beberapa waktu lalu, lokasinya jauh dari pemukiman.
Sehingga tidak menimbulkan korban jiwa seperti yang terjadi saat ini di Depo Plumpang.
"Ini beda dengan kebakaran sebelumnya di kilang, kalau kilang itu kan jauh dari pemukiman," kata Fahmi, dalam tayangan Kompas TV, Sabtu (4/3/2023).
Baca juga: 17 Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Dirujuk ke Rumah Sakit Pusat Pertamina
Sedangkan di Depo Plumpang, pipa Pertamina melintasi pemukiman penduduk, sehingga saat terjadi ledakan, maka timbul korban jiwa yang cukup banyak.
"Tapi depo ini, pipanya melalui kawasan perumahan, sehingga saya kira korban nyawa ini sudah cukup besar," jelas Fahmi.
Menurutnya, karena ini merupakan kebakaran yang cukup besar dan menimbulkan banyak korban jiwa, maka PT Pertamina (persero) harus bertanggung jawab penuh terhadap peristiwa ini.
"Ini saya kira kebakaran yang cukup besar dan Pertamina harus bertanggung jawab penuh dalam terjadinya kebakaran ini. Karena saya menilai bahwa Pertamina abai, tidak menggunakan sistem keamanan yang berstandar internasional," tegas Fahmi.
Dirinya menekankan bahwa peristiwa kebakaran di Depo Pertamina Plumpang seharusnya menjadi catatan penting bahwa lokasi tersebut sudah tidak layak untuk menjadi Depo BBM.
Selama ini, kata dia, pipa bensin Pertamina di Depo tersebut melintasi kawasan pemukiman.
"Saya kira (lokasi) itu sudah nggak proper sama sekali ya, karena sebagian pipanya itu kan melewati kawasan penduduk tadi," tutur Fahmi.
Sehingga sudah saatnya Pertamina memindahkan depo ini ke lokasi yang jauh dari pemukiman penduduk.
"Nah maka solusinya itu memindahkan depo tadi yang jauh dari pemukiman," jelas Fahmi.