Seorang Pasien Korban Kebakaran di Plumpang Asal Sulawesi yang Dirawat di RSPP Meninggal Dunia
Theryoto mengatakan pasien tersebut mengalami kondisi luka bakar hingga 95% sebelum akhirnya meninggal dunia dalam perawatan.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang pasien korban kebakaran Depo Pertamina di Plumpang Jakarta Utara yang dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) sejak kemarin, dinyatakan meninggal dunia hari ini Minggu (5/3/2023).
Direktur Utama RSPP dr Theryoto mengatakan pasien berjenis kelamin laki-laki asal Sulawesi tersebut meninggal dunia pada pukul 02.30 WIB Minggu (5/3/2023) dini hari tadi.
Saat ini, kata dia, pasien tersebut langsung dipulangkan ke daerah asalnya di Sulawesi pada pagi tadi.
Baca juga: Kunjungi Posko Pengungsian, Jokowi Berdialog dan Bagikan Makanan untuk Korban Kebakaran di Plumpang
"Jadi kami istilahnya sudah berusaha semaksimal mungkin, tadi pagi jam 02.30 WIB ada satu pasien yang istilahnya kondisi klinisnya memang sangat berat sehingga tidak tertolong," kata Theryoto di RSPP Jakarta Selatan pada Minggu (5/3/2023).
Theryoto mengatakan pasien tersebut mengalami kondisi luka bakar hingga 95 persen sebelum akhirnya meninggal dunia dalam perawatan.
Ia mengatakan sebelumnya, pasien tersebut dirawat di ruang ICU RSPP.
Hingga saat ini Minggu (5/3/2023) sekira pukul 14.00 WIB, kata dia, total pasien yang dirawat di RSPP menjadi 24 orang.
Baca juga: Dampingi Jokowi Tinjau Korban Kebakaran Plumpang, Erick Thohir dan Pemprov DKI Akan Cari Solusi
"Jadi saat ini tinggal 24, di mana dari 24 ini, ad 13 masih dirawat di ruang ICU, dan 11 dirawat di ruang luka bakar kami," kata dia.
12 Jenazah Belum Teridentifikasi
Terpisah, Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan masih ada 12 jenazah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang masih belum teridentifikasi.
"Sementara masih ada 12 lagi yang sedang dilaksanakan pemeriksaan dengan metode pengecekan DNA dan ontologi," ujar Kapolri saat mengunjungi posko DVI post mortem RS Polri, Kramat Jati pada Sabtu (4/3/2023).
Ia menuturkan pihaknya baru bisa mengidentifikasi 2 kantong jenazah dari 15 kantong jenazah yang diterima oleh RS Polri Kramat Jati hingga Sabtu (4/3/2023) sore.
"Saat ini proses pemeriksaan post mortem sedang berlangsung, tadi juga sudah dilaporkan dari pemeriksaan jenazah yang saat ini ada di RS Kramat Jati, 2 sudah terindentifikasi dengan pemeriksaan sidik jari," ungkap Kapolri.
Baca juga: Warga Kompak Tolak Rencana Presiden Jokowi Relokasi Penduduk di Sekitar Depo Pertamina Plumpang
Kapolri pun meminta agar pihak keluarga korban untuk melaporkan data-data kepada pihak RS Polri untuk membantu dalam proses identifikasi terhadap 15 kantong jenazah yang telah diterima.
"Bagi masyarakat yang kehilangan keluarga kami membutuhkan kehadiran dari keluarga kandung apakah itu kakak, kakak kandung, adik kandung atau anak kandung ataupun orang tua untuk kita ambil sampel untuk kita bandingkan dengan sampel DNA yang sudah kita ambil dari 12 jenazah yang ada di sini," tukas Kapolri.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.