Insiden di Depo Plumpang, Pengamat: Sinergi Pertamina Mampu Cegah Dampak yang Lebih Besar
Upaya Pertamina dalam menangani insiden di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang, akhir pekan lalu, mendapat tanggapan positif.
Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Upaya Pertamina dalam menangani insiden di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang, akhir pekan lalu, mendapat tanggapan positif.
Pengamat energi M Adnan Rarasina menilai Pertamina sigap menangani krisis tersebut.
Misalnya, menurut Adnan, mulai upaya teknis kedaruratan saat pemadaman hingga penyiapan posko bagi warga terdampak.
“Sigap. Ketika mulai terjadi kebakaran, Pertamina cepat berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan kepolisian. Hal itu yang membuat kebakaran bisa diatasi dalam waktu relatif singkat, sehingga menimalisasi dampak lebih luas. Apalagi Pertamina juga segera menyiapkan posko bagi warga,” kata Adnan kepada media hari ini, Selasa (7/3/2023).
Pertamina, imbuh Koordinator Indonesia Energy Watch (IEW) tersebut, juga dinilai cepat memberikan bantuan logistik.
Selain itu, BUMN tersebut juga memberikan pelayanan kesehatan kepada warga yang mengalami luka dan harus dirawat.
“Banyak korban yang kemudian dirujuk ke berbagai rumah sakit. Termasuk RS Pertamina yang memberikan pelayanan dengan baik,” lanjut Adnan.
Baca juga: Pemulihan Trauma Korban Kebakaran Depo Plumpang, Pangkolinlamil Ajak Pengungsi Tur Kapal Perang
Adnan berharap ke depan Pertamina lebih meningkatkan faktor keamanan.
“Memang terkait kesigapan menangani krisis, Pertamina layak diapresiasi. Meski demikian, mereka tetap harus meningkatkan keamanan agar ke depan peristiwa serupa tidak terulang,” kata dia.
Analis kebijakan publik Universitas Trisakti Trubus Rahardiansyah juga menilai tepat upaya Pertamina dalam menangani insiden Plumpang.
Termasuk diantaranya kesigapan dan komitmen BUMN tersebut untuk bertanggung jawab penuh dan memberikan penanganan terbaik bagi korban.
‘’Upaya Pertamina untuk bertanggung jawab dengan memberikan bantuan kepada korban sudah tepat,” kata Trubus.
Ketua Umum Asosiasi Analis Kebijakan Indonesia (AAKI) itu menilai, sinergi Pertamina dengan instansi terkait sudah baik sehingga mencegah dampak yang lebih besar.
Dan sebagai pemilik TBBM, kata Trubus, memang sudah seharusnya Pertamina memperlihatkan tanggung jawab atas peristiwa tersebut.
“Semoga peristiwa ini menjadi pelajaran, agar ke depan tak ada lagi kejadian serupa,’’ ujar dia.
Sebelumnya, manajemen Pertamina memang menyatakan bertanggung jawab penuh untuk memberikan penanganan terbaik bagi korban maupun keluarga korban yang terdampak kebakaran di Plumpang.
DPR Tunggu Audit Investigatif
Komisi VII DPR tunggu hasil penyelidikan kepolisian dan audit investigatif Pertamina terkait terbakarnya Depo BBM Pertamina, Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023) lalu.
Hal itu untuk menentukan langkah selanjutnya merelokasi warga Tanah Merah di sekitar Depo BBM Pertamina, Plumpang atau depo tersebut yang akan dipindahkan.
"Lebih baik kita tunggu dulu hasil penyelidikan oleh pihak kepolisian termasuk juga audit investigatif yang dilakukan oleh Pertamina," kata Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno kepada Tribunnews.com, Senin (6/3/2203) malam.
Menurut Eddy nantinya dari hasil investigasi kepolisian dan Pertamina baru bisa ditentukan langkah selanjutnya.
"Audit tersebut agar kita bisa mengetahui dampak dari relokasi baik itu relokasi warga memperoleh lokasi dari fasilitas depo tersebut," jelasnya.
Kronologi
Seperti diberitakan, Depo Pertamina Plumpang di Kelurahan Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, terbakar pada Jumat (3/3/2023) malam sekitar pukul 20.16 WIB.
Kebakaran Depo Pertamina Plumpang memicu terjadinya ledakan hingga api merembet ke lokasi sekitar kejadian.
"Permukiman sendiri yang terdampak itu ada sebagian, mungkin satu RT di RW 09 dan ada di RW 01. Jumlah rumah yang termakan belum terhitung, kisarannya puluhan," ungkap Perwira Piket Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara, Idrisman, Sabtu.
Sebanyak 52 unit mobil pemadam kebakaran dari lima wilayah kota administrasi, dengan jumlah 250 personel, dikerahkan untuk memadamkan Depo Pertamina Plumpang yang kebakaran.
Api baru bisa dipadamkan enam jam, pada Sabtu (4/3/2023) dini hari pukul 2.00 WIB, setelah kebakaran terjadi.