Beda Pendapat Erick Thohir dan Luhut Soal Relokasi Depo Pertamina, Menko PMK: Biasalah Beda
Pemerintah masih mempertimbangkan tindak lanjut dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengungkapkan Pemerintah masih mempertimbangkan tindak lanjut dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara.
Terdapat opsi pemindahan depo di tempat lain atau relokasi terhadap warga Tanah Merah yang mendiami kawasan sekitar TBBM.
Muhadjir mengatakan Pemerintah masih memperhitungkan kedua pertimbangan tersebut.
"Pak presiden sudah menugaskan Pak Erick Menteri BUMN, dan Pak Gubernur untuk mencari alternatif. Sekarang kan masih dipertimbangkan, banyak pilihan kan. Apakah relokasi atau kah deponya yang harus pindah, itu nanti hitung-hitung lah," ujar Muhadjir di Kantor Kemenko PMK, Rabu (8/3/2023).
Terkait pilihan pemindahan Depo Pertamina atau relokasi warga, Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan berbeda pendapat.
Erick berpendapat sebaiknya Depo Pertamina dipindahkan, sementara Luhut menilai warga yang perlu direlokasi.
Menanggapi hal tersebut, Muhadjir perbedaan pendapat antar menteri merupakan sesuatu yang biasa.
"Ya biasa lah, beda," ucap Muhadjir.
Meski begitu, Muhadjir enggan untuk mengungkapkan pendapatnya mengenai pilihan relokasi atau pemindahan Depo.
Dirinya berbalik bertanya kepada awak media terkait pilihan tersebut.
"Kalau menurut Anda enaknya milih yang mana?" kata Muhadjir balik bertanya.
Sebelumnya diberitakan, Erick Thohir memastikan depo atau Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina yang berada di Plumpang, Jakarta Utara, akan segera direlokasi.
Namun, relokasi tersebut tidak bisa langsung dilakukan dalam waktu yang cepat.
Diketahui, Pemerintah akan merelokasi TBBM Plumpang ke wilayah atau tanah milik PT Pelabuhan Indonesia atau Pelindo, yang berada di Kawasan Jakarta Utara.
Hal ini dilakukan sebagai respon adanya insiden kebakaran TBBM Plumpang pada Jumat (3/3/2023) malam, yang memakan korban warga sekitar.
"Kita sudah koordinasi dengan Pelindo, itu lahannya siap dibangun akhir 2024. Pembangunan memerlukan waktu 2 sampai 2,5 tahun. Artinya masih ada waktu 3,5 tahun," papar Erick kepada wartawan, Senin (6/3/2023).
Baca juga: Erick Thohir Pastikan Depo Pertamina Plumpang Akan Direlokasi ke Tanah Pelindo
Sementara Luhut meminta agar masyarakat yang dipindah dari kawasan Depo Pertamina Plumpang di Jalan Tanah Merah Bawah, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.
"Jangan dibalik-balik. Plumpang itu sudah dibuat di sana, ada daerah kosong atau buffer zone. Jangan ini (depo) yang disuruh pindah, orang yang tidak berhak di situ yang harus pindah,” ujar Luhut saat ditemui di Pushidrosal TNI AL, Jakarta Utara, Senin (6/3/2023).
“Jangan bolak-balik, kita jangan membuat berita itu. Karena nanti setiap waktu akan seperti itu. Oleh karena itu, memang harus dikaji, memberikan kompensasi atau bagaimana,” kata dia lagi.