Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dorong Ketahanan Pangan, Pemerintah Perkuat Pembiayaan Koperasi Agribisnis Pertanian

Presiden Joko Widodo mengatakan, ekosistem bisnis yng dijalankan oleh Kopontren Al-Ittifaq bisa menjadi role model bagi koperasi-koperasi pesantren

Editor: Content Writer
zoom-in Dorong Ketahanan Pangan, Pemerintah Perkuat Pembiayaan Koperasi Agribisnis Pertanian
Istimewa
Presiden Joko Widodo mengatakan, ekosistem bisnis yng dijalankan oleh Kopontren Al-Ittifaq bisa menjadi role model bagi koperasi-koperasi pesantren dalam menjalankan bisnis pertanian yang saling terintegrasi dan menerapkan pola tanam berdasarkan permintaan pasar. 

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Dalam mendorong program ketahanan pangan, dan memperbaiki rantai pasok pangan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat,  pemerintah terus memperkuat skema pembiayaan berbasis koperasi  yang bergerak pada sektor agribisnis pertanian.

Hal ini dilakukan untuk mengembangkan usaha agribisnis berbasis koperasi dengan memperhatikan rantai pasok pangan atau supply chain dan juga rantai nilai atau value chain yang saling terintegrasi dari hulu on farm, hingga ke hilir.

Meningkatnya kebutuhan pangan dalam jumlah besar dengan kualitas yang baik dan permasalahan fluktuasi harga pangan menuntut adanya sistem rantai pasok yang efisien dan terintegrasi dengan baik.

Dalam hal ini, koperasi dapat menjadi solusi yang tepat dalam memperbaiki sistem pasok pangan di Indonesia.

Koperasi dapat memfasilitasi pertemuan antara petani, produsen, distributor  dan konsumen, sehingga memungkinkan terciptanya hubungan yang saling menguntungkan bagi semua pihak.

Selain itu, koperasi juga dapat membantu petani dalam meningkatkan produksi, memperbaiki kualitas produk dan memperluas pasar. Dalam hal ini, koperasi dapat berperan sebagai wadah pengembangan dengan transfer knowlegde, terkait benih, pupuk  dan alat pertanian yang dibutuhkan oleh petani untuk meningkatkan produktivitas.

Koperasi juga dapat membantu petani dalam mengakses sumber daya yang diperlukan untuk menghasilkan produk pangan berkualitas.

BERITA REKOMENDASI

Salah satunya seperti Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Al-Ittifaq di Kabupaten Bandung, Jawa Barat yang merupakan mitra dari LPDB-KUMKM dan telah mendapatkan pembiayaan dana bergulir dengan prinsip syariah sebesar Rp18,3 miliar sejak tahun 2020.

Presiden Joko Widodo mengatakan, ekosistem bisnis yng dijalankan oleh Kopontren Al-Ittifaq bisa menjadi role model bagi koperasi-koperasi pesantren dalam menjalankan bisnis pertanian yang saling terintegrasi dan menerapkan pola tanam berdasarkan permintaan pasar.

"Perencanaan yang dilakukan di Pondok Pesantren Al-Ittifaq ini betul-betul sangat baik dan bisa dijadikan contoh, bisa dijadikan role model, bisa dijadikan model bisnis yang tinggal difotokopi saja," tutur Presiden Joko Widodo.

Menurut Presiden, salah satu cara untuk bisa menjalankan bisnis agribisnis pertanian seperti Kopontren Al-Ittifaq, koperasi-koperasi lainnya bisa belajar dan menginduk kepada Kopontren Al-Ittifaq sebagai holding bisnis agribisnis produk pertanian.

"Kopontren lain bisa belajar dan menginduk kepada Kopontren Al-Ittifaq sebagai holding. Saya mengalami hampir tujuh tahun saya dulu menginduk. Belum bisa ekspor, menginduk dulu sebuah industri di Jakarta. Tujuh tahun saya belajar," kata Presiden RI.

Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM menambahkan, Kopontren Al-Ittifaq dianggap berhasil mengusahakan perbaikan perekonomian masyarakat di sekitarnya, dengan memberdayakan para petani kecil yang memproduksi sayur dan buah-buahan sejak tahun 1997.

"Dalam Pre-Financing ini, koperasi diberikan pembiayaan, dan memastikan koperasi membeli produk pertanian hingga 100 persen, menjadi agregator, serta menyeleksi produk hasil pertanian ke pasar modern," ujar Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas