Didampingi Menteri KKP, Jokowi Bakal Resmikan Tambak Budidaya Udang Berbasis Kawasan di Kebumen
Hari ini, Kamis (9/3/2023), Presiden Joko Widodo akan meresmikan tambak udang Budidaya Udang Berbasis Kawasan (BUBK) di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, KEBUMEN - Hari ini, Kamis (9/3/2023), Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan meresmikan tambak udang Budidaya Udang Berbasis Kawasan (BUBK) di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Jokowi dijadwalkan meresmikan BUBK pukul 10.00 WIB didampingi Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.
Pantauan Tribunnews di lokasi, sejumlah hal sudah dipersiapkan seperti podium tempat Jokowi akan menyampaikan pidatonya.
Sebelumnya, Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, demi menggenjot produksi, pemerintah akan meresmikan kawasan budidaya tambak udang terintegrasi atau shrimp estate di Kebumen kamis besok.
"Jadi, dukungan teman-teman untuk menyuarakan bahwa tambak itu benar-benar harus dikelola secara profesional, pasti hasilnya akan profesional," ujarnya di Gedung KKP, Jakarta, Senin (6/3/2023).
"Hari kamis (besok) ya Presiden akan meresmikan, kalau mau hadir boleh di Kebumen," katanya melanjutkan.
Sebagai informasi, tambak Budidaya Udang Berbasis Kawasan (BUBK) merupakan satu di antara implementasi dari program kebijakan Ekonomi Biru yang digalakkan Trenggono.
Salah satu implementasi tersebut adalah pengembangan budidaya ramah lingkungan di darat, pesisir, dan laut.
Kabupaten Kebumen dipilih menjadi modelling untuk tambak BUBK karena memiliki potensi kawasan tambak udang yang cukup baik.
Baca juga: Indonesia Promosikan Budidaya Udang Berkelanjutan di Ajang ASA 2022
Tambak BUBK ini dibangun di atas lahan seluas 100 hektare. 60 persen pembangunan tambak BUBK sudah terealisasi, yaitu sekitar 60 hektare berisi 149 petak tambak yang sudah dilengkapi dengan infrastruktur utama.
Di antaranya water intake, tandon, petak pemeliharaan, saluran IPAL, laboratorium, gudang pakan, gudang sarana produksi, bangunan pasca panen, rumah genset, rumah jaga tambak, dan jalan produksi.
Pada program pembangunan tahun 2023, KKP akan memaksimalkan lahan seluas 100 hektare untuk beroperasi dan membangun sekitar 64 petak tambak dengan produktivitas 80 ton per hektare setahun.
Perkiraannya, akan diperoleh jumlah produksi sekitar 2.700 ton dan perputaran uang yang tidak kurang dari Rp 400 miliar per tahun.
Ke depannya, multiplier effect baik di hulu, on farm, maupun hilir akan terbangun dengan melibatkan tenaga kerja lokal yang ada.
Pembangunan tambak BUBK merupakan salah satu strategi KKP untuk meningkatkan produktivitas udang nasional, di mana pemerintah menargetkan produksi udang nasional pada tahun 2024 mencapai 2 juta ton.