Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sejarah Hari Musik Nasional, Bermula dari Pemilihan Tanggal Lahir Komponis WR Supratman

Sejarah Hari Musik Nasional 9 Maret, bermula dari pemilihan tanggal lahir komponis W.R Supratman yang ditetapkan pada tanggal 19 Maret 1903.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
zoom-in Sejarah Hari Musik Nasional, Bermula dari Pemilihan Tanggal Lahir Komponis WR Supratman
freepik
ilustrasi biola - Sejarah hari musik nasional yang diperingati setiap 9 Maret. Awalnya, usulan ini berkaitan dengan pemilihan tanggal lahir W.R Supratman. 

Meski lahir di Jawa Tengah, W.R. Supratman dibesarkan di Jatinegara, Jakarta.

Pada tahun 1914, W.R. Supratman diasuh oleh kakak ipar W.M.Van Eldik (Sastromihardjo) di Mataram.

Di sana ia belajar memetik gitar dan menggesek biola.

Pada tahun 1919 W.R.Soepratman diangkat menjadi guru, dikutip dari Kebudayaan Kemdikbud.

Ia mendirikan Jazz Band, Black and White di Makasar di bawah binaan W.M Van Eldik hingga 1924.

Setelah itu, W.R. Supratman ke Surabaya dan ke Bandung untuk menjadi wartawan Surat Kabar “Kaoem Moeda”.

W.R. Supratman kemudian menjadi wartawan Surat kabar “Sin Po”.

Berita Rekomendasi

Ia kemudian rajin mengunjungi rapat-rapat pergerakan Nasional di gedung Pertemuan Gang Kenari Jakarta.

W.R. Supratman mulai mencipta lagu Indonesia Raya pada tahun 1928.

Biola WR Supratman di Museum WR Supratman.
Biola WR Supratman di Museum WR Supratman. (dok. Intisari)

Baca juga: 40 Link Twibbon Hari Musik Nasional 2023, Serta Cara Buat dan Bagikan di FB, IG, WA, dan Twitter

Awalnya, W.R. Soepratman menciptakan lagu “Indonesia Raya” dengan judul “Indones, Indones, Merdeka, Merdeka.

Karena lagu itulah, W.R. Supratman dikejar oleh Polisi Hindia Belanda.

Pada Kongres Pemuda-pemuda Indonesia ke II di Jakarta pada tanggal 27-28 Oktober 1928 yang menghasilkan Sumpah Pemuda, peserta kongres mengakui lagu Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan Indonesia.

W.R. Supratman membawakan lagu Indonesia Raya dengan iringan gesekan biola.

Namun lagu tersebut tetap dilarang untuk dinyanyikan sampai tentara Jepang mengizinkan tahun 1944.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas