Survei IPO: 41 Persen Publik Tidak Puas Atas Kinerja Presiden Jokowi
Hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO) menemukan sebanyak 41 persen publik tak puas terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO) menemukan sebanyak 41 persen publik tak puas terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Sebanyak 41 persen responden menjawab tidak puas, 43 persen menjawab puas, 9 persen menjawab sangat puas, 5 persen menjawab sangat tidak puas, dan 2 persen menjawab tidak tahu," kata Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia dalam keterangannya, Sabtu (11/3/2023).
Menurut Dedi, kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi dipengaruhi penilaian 42,5 persen karena memberikan bantuan sosial, 21,4 persen pembangunan infrastruktur, 4,2 persen merakyat dan sederhana.
Kemudian, 1,7 persen berhasil mengurangi kemiskinan, 1,1 persen mengendalikan harga kebutuhan pokok, 1,1 persen menjaga keamanan nasional.
"1,0 persen penegakan hukum, 1,0 persen pemberantasan korupsi, sementara hal-hal lainnya hanya mendapatkan respon responden diangka 0,2 sampai 0,9 persen," ujarnya.
Survei ini dilaksanakan pada periode 1-7 Maret 2023 dengan menggunakan metode pengukuran kesalahan (margin of error) 2,90 persen, dengan tingkat akurasi data 95 persen.
Setting pengambilan sample menggunakan teknik multi stage random sampling (MRS), atau pengambilan sample bertingkat.
Baca juga: Demokrat Bandingkan Keberhasilan SBY Redam Polarisasi Setiap Pilpres dengan Era Jokowi
Survei ini mengambil representasi sample sejumlah 1200 responden yang tersebar proporsional secara nasional.
Dengan teknik tersebut memungkinkan setiap anggota populasi (responden) mempunyai peluang yang sama untuk dipilih atau tidak dipilih menjadi responden.
Untuk menguji validitas responden, IPO melakukan spot check pada 15 persen dari total populasi sample.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.