Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Palmerah, Yuk! Terbaru, Ada Talkshow Menggugat Peran Pers dan Media di Tengah Banjir Informasi

Kompas Gramedia kembali menggelar acara Palmerah, Yuk! yang menghadirkan sejumlah narasumber dalam sesi Bincang Siang.

Editor: Suci BangunDS
zoom-in Palmerah, Yuk! Terbaru, Ada Talkshow Menggugat Peran Pers dan Media di Tengah Banjir Informasi
Istimewa
Kompas Gramedia kembali menggelar acara Palmerah, Yuk!, menghadirkan beberapa narasumber pada sesi Bincang Siang: Menggugat Peran Pers dan Media di Tengah Banjir Informasi, Senin (13/3/2023). 

TRIBUNNEWS.COM - Kompas Gramedia kembali menggelar acara Palmerah, Yuk! yang menghadirkan sejumlah narasumber dalam sesi Bincang Siang, Senin (13/3/2023).

Sesi Bincang Siang ini, bertajuk Menggugat Peran Pers dan Media di Tengah Banjir Informasi.

Talkshow tersebut, membahas dan memberikan insight kepada teman-teman Warga KG serta pengunjung dari tiga narasumber yang dihadirkan.




Seperti Reporter Azizah Hanum, Manager UMN Consulting Istman M.P, Ketua Komisi Pelatihan dan Pengembangan Profesi Dewan Pers Tri Agung Kristanto.

Kemudian, sebagai moderator, yakni Pemimpin Redaksi Kompas.com Wisnu Nugroho sebagai moderator.

Selama talkshow berlangsung, narasumber berbagi insight dan opini yang beragam mengenai peran media dan pengalaman yang dimiliki.

Mulai dari penjelasan tugas utama dari pers dan media, serta pembahasan perihal bagaimana media tetap bertahan dengan perubahan-perubahan yang dialami dari tahun ke tahun.

Kompas Gramedia kembali menggelar acara Palmerah, Yuk!, menghadirkan beberapa narasumber pada sesi Bincang Siang: Menggugat Peran Pers dan Media di Tengah Banjir Informasi, Senin (13/3/2023).
Kompas Gramedia kembali menggelar acara Palmerah, Yuk!, menghadirkan beberapa narasumber pada sesi Bincang Siang: Menggugat Peran Pers dan Media di Tengah Banjir Informasi, Senin (13/3/2023). (Istimewa)
BERITA TERKAIT

Menurut Istman dan Tri berpendapat, pers dan media harus menjadikan ancaman yang ada pada kegiatan jurnalistik sebagai kesempatan untuk berkembang.

Para narasumber berpendapat bahwa pers dan media yang bertahan adalah mereka yang mampu untuk beradaptasi dengan ancaman yang diterima.

“Chat GPT itukan sering dianggap sebagai ancaman untuk dunia jurnalistik, karena sistemnya itu dia bisa memberikan sesuatu pernyataan yang bahkan tidak bisa kita pastikan benar atau tidaknya."

"Oleh karena itu, kita sebagai pers dan media harus siap menghadapi hal tersebut dengan menjunjung tinggi bagaimana media itu harus menyatakan kebenaran.

"Dengan informasi yang tepat dan dapat dibuktikan kebenarannya, kita akan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat,” ucap Hanum.

Saat ini dunia jurnalistik juga dianggap akan terancam dengan adanya teknologi baru seperti Chat GPT.

Namun, narasumber sepakat bahwa media dapat bertahan dengan cara yang tepat, yakni menyesuaikan informasi sesuai dengan kategori masyarakatnya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas