Pemuda Papua di PYCH Ciptakan 4 Aplikasi Dukung Kemajuan Bumi Cendrawasih
Pemuda Papua yang tergabung dalam Papua Youth Creative Hub (PYCH) memperkenalkan empat aplikasi hasil karyanya.
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, PAPUA - Pemuda Papua yang tergabung dalam Papua Youth Creative Hub (PYCH) memperkenalkan empat aplikasi hasil karyanya.
Empat aplikasi tersebut di antaranya Pacific Park Tour and Travel, Containder (manajemen bank sampah), Aplikasi Pendamping Desa, dan Manajemen Talenta Papua.
Pemuda Papua tergabung dalam organisasi Papua Muda Inspiratif binaan Badan Intelijen Negara (BIN) tersebut menciptakan empat aplikasi untuk kemajuan daerahnya.
Koordinator pembuatan aplikasi di PYCH Nanny Uswanas mengungkap empat aplikasi besutan anak Papua tersebut
Aplikasi Pacific Park Tour and Travel dibuat sebagai solusi masalah wisata di wilayah-wilayah di Papua.
"Kami mencoba untuk mengintegrasikan antara ekosistem wisata di sana. Kami lihat kan di Papua akses wisatanya agak susah, informasi juga tentang destinasi-destinasi wisata di Papua yang terkenal juga hanya beberapa," ungkap Nany dalam keterangan yang diterima, Rabu (15/3/2023).
Nanny mengungkapkan bahwa aplikasi ini juga mengenalkan wisata lain dan mengintegrasikannya.
"Nanti, kalau misal kita cari hotel di daerah itu, kita akan tahu di daerah itu ada wisata apa saja," ucapnya.
Kemudian, aplikasi Containder untuk mengatur persampahan.
Selain meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan, aplikasi tersebut dapat meningkatkan retribusi untuk menambah pemasukan APBD dan menurunkan operasional biaya.
"Saat ini, aplikasi tersebut fokus pada manajemen persampahan, tujuannya untuk meningkatkan retribusi guna meningkatkan APBD, dan menurunkan operasional biaya," ucapnya.
Menurut Nanny, di Papua, sistem manajemen sampah masih sangat manual.
Banyak sampah yang berserakan di sekitar lingkungan rumah.
"Jadi, masyarakat juga bisa men-tracking dan bisa melaporkan lewat aplikasi ini sampah-sampah yang berserakan. Contoh yang sudah dilakukan ada di Kabupaten Bintuni, Papua Barat," katanya.
Selanjutnya aplikasi Pendamping Desa yang dikhususkan untuk masyarakat, pemuda, tokoh perempuan, sampai tokoh agama yang peduli pada pembangunan daerah.