Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BKKBN: Target Angka Stunting Mendekati 17 Persen di Akhir 2023

Kepala BKKBN menyatakan pemerintah masih memiliki pekerjaan rumah untuk menurunkan angka stunting

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in BKKBN: Target Angka Stunting Mendekati 17 Persen di Akhir 2023
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo memberikan sambutan dalam acara Kick Off Semesta Mencegah Stunting #CukupDuaTelur di Studio Kompas TV, Jakarta Pusat, Selasa (21/3/2023). BKKBN bekerja sama dengan Tribun Network menggelar program "Semesta Mencegah Stunting" dengan kampanye #CukupDuaTelur akan disosialisasikan di seluruh daerah di Indonesia untuk mensukseskan program cegah stunting di Indonesia. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan pemerintah masih memiliki pekerjaan rumah untuk menurunkan angka stunting yang saat ini masih berkisar 21,6 persen di Indonesia.

Hal itu disampaikan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr. Hasto Wardoyo dalam kick off Semesta Mencegah Sunting #CukupDuaTelur di Menara Kompas, Jakarta, Selasa (21/3/2023).

"Meskipun masih tinggi, kita juga tentu harus bersyukur karena tahun lalu angka stunting 24,4 persen sehingga sudah ada turun 2,8 persen didukung kementerian/lembaga mempercepat penurunan stunting," ucap Hasto.

Menurut Hasto, BKKBN menargetkan angka stunting dapat turun mendekati 17 persen di akhir 2023.

“Kalau turun lagi tiga persen kita berharap target 14 persen yang diminta Presiden Jokowi bisa tercapai di 2024,” tuturnya.

Baca juga: Stunting Berdampak Buruk Bagi Kesehatan di Usia Dewasa, Kepala BKKBN: Cenderung Alami Obesitas 

Hasto bertutur untuk mencegah stunting harus menyentuh sebabnya ada faktor jauh, menengah, dan dekat sekali.

BERITA REKOMENDASI

Faktor jauh contohnya lingkungan, sanitasi, jamban dan daerah yang kumuh.

Lingkungan yang tidak bersih ini membuat timbulnya penyakit TBC sehingga tumbuh kembang anak terganggu.

“Contoh menengah adalah tidak melakukan program keluarga berencana (KB) terlalu muda atau terlalu tua masih pengin hamil,” ungkap Hasto.

Hasto mengigatkan bahwa puncak kejayaan biologis adalah usia 32 tahun.

“Begitu 35 tahun pengin hamil sama saja sudah menua tiga tahun, ibarat pohon sudah tua ingin berbuah,” katanya.

Lalu, faktor paling dekat yakni makanan pentingnya protein hewani, obat vitamin, tablet tambah darah, ikan, dan telur.

“Itu yang harus disentuh tiga faktor untuk mencegah stunting,” imbuh Hasto.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas