Mahfud MD Sebut Bisa Ceramah Politik di Rumah Ibadah, Sekjen PKS: Bagus, Itu yang Benar
Aboe menegaskan ucapan Mahfud MD tersebut sejalan dengan slogan Nahdatul Ulama yang punya arti cinta tanah air atau nasionalisme bagian dari iman.
Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal (sekjen) PKS Aboe Bakar Alhabsyi merespons ihwal Menkopolhukam Mahfud MD yang setuju terkait ceramah politik dapat dilakukan di rumah ibadah.
"Bagus, itu yang benar. Jadi memang masjid itu boleh untuk berbicara untuk masalah-masalah tentang kebangsaan," kata Aboe kepada awak media dalam kunjungannya ke Kantor KPU RI, Jakarta, Selasa (21/3/2023).
Lebih lanjut, Aboe menegaskan ucapan Mahfud MD tersebut sejalan dengan slogan Nahdatul Ulama yang punya arti cinta tanah air atau nasionalisme bagian dari iman.
Baca juga: Mahfud MD Setuju Bisa Ceramah Politik di Rumah Ibadah
"Karena Hubbul Wathon Minal Iman, iya kan, jadi silakan-silakan saja, kadang-kadang kita suka baper sih. Udah lah pak Mahfud itu cocok kita jadikan narasumber ya," tuturnya.
Sebelumnya, Mahfud MD mengatakan berceramah tentang politik di rumah ibadah tak menjadi soal sepanjang berbicara mengenai kebangsaan hingga kemanusiaan.
Hal ini ia sampaikan selepas memberikan pidato dialog 'Kedamaian Berbangsa Menuju Pemilu 2024 Tanpa Politisasi Agama' di kantor Sekolah Partai PDIP Jakarta, Selasa.
"Saya katakan tadi berceramah agama, berceramah politik di masjid atau di gereja atau di pesantren boleh apa tidak? Boleh," kata Mahfud.
Baca juga: Mahfud MD Setuju Ceramah Politik di Rumah Ibadah
"Asal politik kebangsaan, politik kenegaraan, politik kemanusiaan, dan kerakyatan," ujarnya.
Sebaliknya, dia menuturkan berceramah tentang politik bakal dilarang apabila terkait politik praktis.
"Tapi kalau politik praktis jangan di masjid, jangan di pesantren. Jangan di gereja juga. Karena politik praktis pilihan yang beda-beda di antara setiap orang," ujar Mahfud.
Menurut Mahfud, kampanye politik praktis di rumah ibadah akan menimbulkan perpecahan.
"Kalau dikampanyekan di masjid, gereja, dan sebagainya menimbulkan perpecahan. Tapi kalau ceramah politik yang baik di gereja, masjid itu boleh," ungkapnya.