Strategi Dispenad Berikan Informasi Publik Lewat Racikan Video Sinematografi
Ia menyebut penerapan video sinematografi mereka terapkan sejak era Jenderal TNI Andika Perkasa menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Malvyandie Haryadi

Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Hamim Tohari menyampaikan Dispenad berupaya beradaptasi dengan perkembangan zaman, termasuk soal penyampaian informasi kegiatan TNI kepada publik.
Media sosial jadi salah satu yang dimanfaatkan untuk menyampaikan informasi kegiatan video yang diracik secara sinematografi.
Ia menyebut penerapan video sinematografi mereka terapkan sejak era Jenderal TNI Andika Perkasa menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Kata dia, ada tim di luar organik TNI yang direkrut untuk khusus membuat video kegiatan TNI AD secara menarik.
Hal ini diungkap oleh Hamim saat berbincang dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra, di Kantor Tribun Network, Gedung Group of Regional Newspaper Kompas, Jalan Palmerah Selatan, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Selasa (21/3/2023).
“Di era pak Andika memang ada tim yang membantu kita di luar organik,” kata Hamim.
“Karena beliau punya basic yang cukup kuat, bu Hetty (istri Andika Perkasa, Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati) juga punya basic kuat. Sehingga feel nya beliau terhadap sesuatu yang dibuat Dispenad memang benar - benar dijaga,” ungkapnya.
Baca juga: KSAD Jenderal Dudung Beri Penghargaan Babinsa yang Gagalkan Peredaran Ganja di Bogor
Selepas Jenderal Andika Perkasa diangkat menjadi Panglima TNI, pengalaman dan pembelajaran yang telah diberikan oleh tim sebelumnya kini banyak melekat pada tim publikasi Dispenad saat ini.
Pembelajaran tersebut yang diteruskan untuk menyajikan konten video berkualitas serta menarik, sebagaimana unggahan di media sosial TikTok, Youtube milik TNI AD.
“Pengalaman dan pembelajaran yang diberikan sudah didapatkan kawan-kawan ini,” ungkap dia.
Selain itu lanjut Hamim, Dispenad AD juga berupaya mengembalikan lagi tugas pokoknya yakni menjalin komunikasi dengan media mainstream. Mengingat, peran media punya fungsi untuk meluaskan pesan tersebut kepada masyarakat.
Kendati demikian, Hamim menerangkan bahwa apapun media penyalur informasi kegiatan TNI AD, baik itu lewat media sosial maupun media mainstram, yang terpenting adalah pesan atau informasi yang ingin disampaikan dapat tersalurkan kepada publik.
“Bagi saya yang penting, apapun medianya, yang penting sampai,” ujar Hamim.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.