Dapat Penghargaan dari Baznas, Rektor UIN Walisongo Dorong Pengelolaan Zakat Harus Lebih Baik Lagi
Rektor UIN Walisongo Semarang Prof. Dr. Imam Taufiq menerima penghargaan Cendekiawan Muslim Pendukung Zakat Sejahterakan Ummat dari Baznas.
Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rektor UIN Walisongo Semarang Prof. Dr. Imam Taufiq menerima penghargaan Cendekiawan Muslim Pendukung Zakat Sejahterakan Ummat dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Republik Indonesia.
Ditemui di sela-sela acara BAZNAS Award, Imam bicara soal bagaimana mengelola zakat bukan sesuatu yang gampang.
"Pak Wapres bilang ekosistem ya, bagi saya, potensi zakat yang sudah sangat tingginya tapi tidak optimal. Jadi pendapatan zakat itu targetnya belum terpenuhi, berapa triliun belum terpenuhi," kata Imam di Hotel Said, Jakarta Pusat, Selasa (21/3/2023)
Dia menilai bahwa tahap-tahap pengelolaan zakat perlu dilakukan lebih baik lagi.
"Perlu pengawalan mulai dari pendapatan yang sebanyak-banyaknya, dikelola dengan baik, didistribusikan yang inovatif sampai kemudian pelaporannya dan transparansinya, itu tak hanya dimiliki oleh Baznas, tak hanya diorkestrasi oleh Baznas, semuanya harus ikut," kata dia.
Karena itulah, apa yang dilakukan Baznas dengan menggelar perhelatan penghargaan ini menjadi pemicu agar semua pihak ikut terlibat dalam pengelolaan zakat.
"Misi zakat itu kan sesungguhnya keadilan, bukan semata-mata berbagi tetapi keadilan harta yang disampaikan dan ini kita punya kesenjangan yang sangat tinggi yang tak bisa kita hindari," kata dia.
Baca juga: Tribunnews.com Raih Penghargaan Kategori Media Online Pewarta Gerakan Zakat Terbaik dari Baznas RI
"Karena itu, kita perlu banyak apa misalnya literasi dibangun, media mensosialisasikan, pimpinan memberikan policy, menurut saya ini bisa menjadi semangat semua pihak berpikir soal kemanusiaan soal keadilan yang tidak hanya dikelola oleh satu lembaga saja," pungkasnya.