Dua Kali Deklarasi Koalisi Perubahan Usung Anies Capres Batal Dilakukan, Inikah Penyebabnya
Catatan Tribunnews.com, deklarasi pertama sedianya akan digelar pada 10 November 2022 atau bertepatan dengan Hari Pahlawan.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua kali batal rencana deklarasi koalisi pengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) atau Koalisi Perubahan.
Catatan Tribunnews.com, deklarasi pertama sedianya akan digelar pada 10 November 2022 atau bertepatan dengan Hari Pahlawan.
Usulan ini diajukan Partai Nasdem.
Namun deklarasi tersebut batal dilakukan setelah usulan Nasdem tak mendapat sambutan dari anggota koalisi lainnya yakni Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Deklarasi kedua rencananya diadakan kemarin, Kamis (23/3/2023), namun lagi-lagi batal.
Lalu apa penyebab dua kali rencana deklarasi itu batal dilakukan?
Baca juga: Batal Kemarin, Demokrat Ngaku Sudah Siap Deklarasi Piagam Koalisi Perubahan Usung Anies
Berikut dirangkum Tribunnews.com, Jumat (24/3/2023) dari berbagai sumber:
Penyebab Deklarasi Pertama Batal
Dikutip dari Kompas.com, Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya menyebutkan deklarasi pada 10 November 2022 ditunda karena dua parpol calon mitranya itu masih harus menempuh mekanisme internal partai sebelum memutuskan untuk mengusung Anies.
Lain lagi pendapat petinggi PKS.
PKS mengaku batalnya koalisi perubahan yang terdiri dari Partai Demokrat dan Partai Nasdem yang rencananya digelar10 November 2022 dan bertepatan dengan hari pahlawan ternyata disebabkan soal oligarki politik.
Ketua Dewan Pimpinann Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera lantas menyebutkan alasannya yakni mereka melakukan perlawanan terhadap oligarki yang saat ini kuasai sistem pemilu.
Lebih spesifik, Mardani menyebut soal perlawanan terhadap oligarki menjadi salah satu alasan deklarasi Koalisi Perubahan tertunda.
Mardani juga mengaku saat ini pihaknya tengah menggalang format gerakan. Pihaknya tidak menginginkan keterlibatan pemodal besar dalam koalisinya.