Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kontras Kritik Pernyataan Kepala BIN Soal Aura Jokowi Pindah ke Prabowo: Ini Jelas Berbahaya

Fatia menilai bahwa ungapan dari Budi Gunawan tersebut dikhawatirkan menyimpang dari sisi profesionalitas yang bersangkutan sebagai Kepala BIN.

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Kontras Kritik Pernyataan Kepala BIN Soal Aura Jokowi Pindah ke Prabowo: Ini Jelas Berbahaya
Istimewa
Kepala BIN Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan. Kontras menilai, di tengah persoalan politisasi instrumen pertahanan dan keamanan, pernyataan Kepala BIN tersebut berpotensi memperburuk situasi. 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pernyataan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan yang menyebut kalau aura Presiden Joko Widodo (Jokowi) seraya berpindah ke Prabowo Subianto dinilai berbahaya.

Hal itu didasari karena menurut Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Fatia Maulidiyanti, pernyataan itu terlontar dari seorang pejabat yang memiliki otoritas besar di Indonesia.

"Pernyataan ini, tentu tidak bisa dianggap sepele, mengingat diucapkan oleh kepala lembaga negara yang memiliki otoritas yang sangat besar," kata Fatia dalam keterangannya, Jumat (24/3/2023).

"Terlebih, pernyataan tersebut memiliki tendensi dukungan kepada Prabowo Subianto yang digadang-gadang akan menjadi calon Presiden kembali pada kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024," sambungnya.

Lebih lanjut, Fatia menilai bahwa ungkapan dari Budi Gunawan tersebut dikhawatirkan menyimpang dari sisi profesionalitas yang bersangkutan sebagai Kepala BIN.

Bahkan pihaknya menduga pernyataan itu telah melanggar asas penyelenggaraan intelijen sebagaimana disebutkan pada Pasal 2 UU No. 17 tahun 2011 tentang Intelijen Negara.

Baca juga: Pernyataan Kepala BIN soal Aura Jokowi Pindah ke Prabowo Dinilai Tak Berdampak Signifikan ke Prabowo

Berita Rekomendasi

Di mana, dalam ketentuan tersebut kata dia, penyelenggaraan intelijen harus dilakukan berbasis pada profesionalitas dan netralitas.

"Instrumen intelijen berpotensi tidak profesional dan netral jika pimpinannya telah membuat pernyataan politis serta bahkan berpihak pada calon Presiden tertentu," tuturnya.

Selain itu, pernyataan Budi Gunawan yang menyangkut Prabowo dalam acara pemerintahan dalam hal ini peresmian Papua Youth Creative Hub di Jayapura juga tak ada kaitannya dengan peran, tujuan dan fungsi intelijen sebagaimana digariskan pada UU Intelijen Negara.

Atas hal itu, KontraS kata Fatia menilai, di tengah persoalan politisasi instrumen pertahanan dan keamanan, pernyataan Kepala BIN tersebut berpotensi memperburuk situasi.

"Pujian kepada Prabowo dapat disalahgunakan sebagai instruksi untuk memobilisasi instrumen intelijen negara untuk memenangkannya sebagai Calon Presiden di 2024 mendatang. Hal ini jelas berbahaya, sebab akan memunculkan konflik kepentingan (conflict of interest)," bebernya.

Sebelumnya, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan mengatakan bahwa aura Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagian sudah mulai berpindah ke Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Hal itu disampikan Budi saat memberikan sambutan dalam acara peresmian Papua Youth Creative Hub (PYCH) di Kota Jayapura, Selasa, (21/3/2023).

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas