Sosok AKBP Yogie Hardiman, Kapolres Samosir yang Disorot usai Kematian Bripka AS Disebut Minum Racun
Kematian Bripka Arfan Saragih masih menjadi buah bibir, dalam kasus tersebut Kapolres Samosir AKBP Yogie Hardiman disorot.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Kapolres Samosir, Sumatra Utara AKBP Yogie Hardiman disorot setelah kematian anggota Sat Lantas Polres Samosir Bripka Arfan Saragih (Bripka AS).
Diketahui Bripka AS ditemukan meninggal dunia ada 23 Januari 2023 lalu, disebut-sebut lantaran meminum racun sianida.
Namun keluarga korban merasa curiga, diduga kematian Bripka AS bukan karena racun, bahkan keluarga korban curiga karena dibunuh.
Bripka AS sempat dituduh melakukan penggelapan pajak kendaraan, sebelum ditemukan meninggal.
Istri korban, Jenni Simorangkir mengklaim sang suami selain dituduh melakukan penggelapan pajak kendaraan warga, juga sempat diancam oleh Kapolres Samosir.
Kata Jenni Simorangkir sebelum sang suami meninggal, dirinya dan Bripka AS sempat dipanggil AKBP Yogie Hardiman.
Lantas siapakah sosok AKBP Yogie Hardiman?
Baca juga: Keluarga Duga Bripka Arfan Saragih Bukan Bunuh Diri Minum Racun Melainkan Dibunuh
AKBP Yogie Hardima, seorang perwira menegah Polri yang baru saja menjabat sebagai Kapolres Samosir.
Jabatan baru tersebut diembannya sejak 12 Januari 2023, melansir TribunnewsWiki.com.
Sementara melansir Polri.gi.id, pelantikan serah terima jabatan PJU dirinya dilakukan pada 9 Januari 2023.
Dalam pelantikan tersebut Polda Sumatera Utara (Sumut) melaksanakannya di Aula Tribrata Mapolda Sumut.
Pelaksanaan serah terima jabatan itu dipimpin Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak.
AKBP Yogie Hardiman menggantikan AKBP Joshua Tampubolon yang kini menjabat sebagai Kapolres Pelabuhan Belawan.
Diketahui sebelum menjadi Kapolres Samosir, AKBP Yogie merupakan Kanit IV Subdit V Dittipidaksus Bareskrim Polri.
Acara lepas sambut Kapolres Samosir dilaksanakan di Mako Polres Samosir.
Sementara sebagai Kapolres Samosir, AKBP Yogie memprioritaskan enam agenda utama untuk memimpin Polres Samosir.
Klaim Istri Bripka AS
Baca juga: Bripka Arfan Saragih Tewas Akhiri Hidup, Polisi Temukan Tas Hitam Berisi Belasan BPKB dan 25 STNK
Mengutip Tribun-Medan.com, Jenni Simorangkir mengatakan bahwa AKBP Yogie sempat menyita ponsel milik Bripka AS.
"Tanggal 23 (Januari 2023) setelah apel, katanya Bapak Kapolres menyita handphonenya. Dan Bapak Kapolres bilang tidak takut dengan bintang satu dan bintang dua, kalau bintang tiga, barulah dia takut," kata Jenni menirukan ucapan mendiang suaminya Bripka AS, Selasa (21/3/2023).
Masih klaim Jenni, AKBP Yogie Hardiman juga disebut berulang kali menyatakan akan membuat sengsara keluarga Bripka AS.
Sementara itu, Kapolres Samosir, AKBP Yogie Hardiman, sempat mengklaim bahwa Bripka AS meninggal dunia karena minum racun sianida.
Kasat Reskrim Polres Samosir, AKP Natar Sibarani pun juga mengklaim bahwa pihaknya menemukan resi pengiriman racun sianida yang disebut telah dipesan Bripka AS.
Bripka AS, kata polisi, memesan racun sianida itu lewat selularnya.
Baca juga: Fakta-fakta Bripka Arfan Tewas Usai Minum Racun, Disebut Gelapkan Pajak, Keluarga Anggap Janggal
Namun hal itu dibantah oleh pihak keluarga, yang menyebut ada kejanggalan dalam kasus kematian korban.
Fridolin Siahaan pihak keluarga Bripka Saragih menyebut bagaimana mungkin Bripka AS bisa memesan racun sianida lewat handphonenya, sementara alat komunikasi korban disita oleh Kapolres Samosir pada 23 Januari 2023, di hari dimana korban katanya memesan racun tersebut.
Kemudian racun itu tiba pada tanggal 30 Januari, atau 7 hari setelah pemesanan, bahkan, paket racun itu sampai ke UPT Samsat Pangururan, Kabupaten Samosir sekira pukul 21.49 WIB.
"Hasil tracking kami berdasarkan nomor resi barang itu diterima di kantor Samsat Pangururan. Itu juga kami pertanyakan. Apakah kantor tersebut buka sampai malam kan begitu," tanyanya.
Hal ini pun dinilai janggal, bahkan Fridolin Siahaan juga menyebutkan kejanggalan lainnya.
Sementara soal pajak, Bripka Arfan Saragih yang merupakan anggota Sat Lantas Polres Samosir dituduh melakukan penggelapan pajak kendaraan warga.
Padahal, kata Jenni, suaminya sudah membayar kerugian pajak yang digelapkan berkisar Rp 650 juta atau Rp 700 juta.
Uang itu mereka peroleh setelah menjual rumah yang ada di Kabupaten Samosir.
"Almarhum dikatakan punya masalah, tetapi dia tidak mengatakan pajak. Dia mengatakan Kapolres menyuruh mencari uang Rp 400 juta untuk membayar. Jadi kami menjual rumah kepada namboru saya," ungkapnya.
Disorot Hotman Paris
Pengacara kondang, Hotman Paris Hutapea menyoroti kasus kematian Bripka Arfan Saragih atau Bripka AS.
Dirinya menduga, pemicu kematian berkaitan dengan masalah yang tengah dihadapi Bripka AS di lingkungan kerjanya.
Dugaan itu menguat merujuk kematian Bripka AS yang janggal, yakni Bripka AS secara tiba-tiba ditemukan tewas setelah meminum racun sianida.
Hotman Paris pun menilai kasus kematian Bripka AS ini sebuah misteri, melansir Wartakotalive.com.
"Salam Hotman 911, Hotman 911 mengimbau kepada Bapak Kapolri dan Bapak Kadiv Propam Mabes Polri agar kiranya misteri kematian polisi Bripka AS di tanah Batak, di Pulau Samosir dipindahkan pemeriksaannya dari Polda Sumatera Utara ditarik ke Mabes Polri," ungkap Hotman Paris.
"Karena sepertinya ada keanehan dalam kematiannya tersebut, sepertinya ada kaitannya-ada kaitannya dengan masalah yang dia (korban) hadapi belakangan ini terkait dengan sesama oknum polisi di Kepolisian di mana dia bekerja," ungkapnya.
Terkait hal tersebut, Hotman Paris meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk segera memindahkan kasus ke Mabes Polri.
Sehingga, penyelidikan kasus dapat berjalan secara objektif, dan membongkar siapa dalang di balik kematian Bripka AS.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (TribunnewsWiki.com/Yustica) (Tribun-Medan.com/Fredy Santoso) (WartaKotalive.com/ Dwi Rizki)