Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

JK Minta Masjid Atur Suara Speaker Agar Tidak Tabrakan Demi Jaga Kesyahduan

Muhammad Jusuf Kalla (JK) minta masjid mengatur suara volume speaker agar tidak saling bertabrakan.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in JK Minta Masjid Atur Suara Speaker Agar Tidak Tabrakan Demi Jaga Kesyahduan
Tribunnews.com/Aisyah Nursyamsi
Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Muhammad Jusuf Kalla (JK) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Muhammad Jusuf Kalla (JK) minta masjid mengatur suara volume speaker agar tidak saling bertabrakan.

"Jadi speaker itu jangan saling melampaui, dikecilkan volumenya sehingga tidak tabrakan," ungkapnya saat ditemui awak media di gedung Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jakarta Timur, Jumat (24/3/2023).

Jusuf Kalla mengungkapkan jika suara saling bertabrakan dapat menghilangkan kesyahduan.

"Kalau lima masjid berdekatan, semua azan yang terlalu keras, kesyahduannya akan hilang. Ini kita minta untuk masyarakat pengurus masjid dan juga para operator yang ada di masjid," katanya lagi.

Baca juga: Masjid Istiqlal Seleksi Sosok Terbaik untuk Isi Ceramah Tarawih

Jusuf Kalla meminta pada semua pihak terkait dengan menyampaikan imbauan.

Imbauan ini untuk menjaga agar suara speaker antar masjid tidak saling bertabrakan suaranya.

Berita Rekomendasi

Namun Jusuf Kalla mengungkapkan jika imbauan tersebut belum efektif.

"Satu hal yang saya minta dan kita sudah berbuat seruan di berbagai tapi masih belum efektif. Sudah buat surat ke daerah, imbauan agar menjaga kesyahduan Ramadan," paparnya lagi.

"Ada beberapa hal pertama kita bikin pedoman arsitektur masjid, para arsitek masjid tapi itu sudah agak lama," kata dia.

Tapi yang penting, kata JK, speaker masjid itu sudah diperbaiki puluhan ribu di Indonesia dan targetnya harus selesai 5 tahun.

Lebih lanjut, Jusuf Kalla meminta durasi suara lantunan ayat suci Al-Qur'an sebelum adzan berkumandang jangan terlalu lama hingga mencapai 30 menit.

Ia pun menyarankan durasinya diperpendek menjadi lima menit.

"Jangan terlalu lama, setengah jam sebelum (adzan) sudah ngaji, hanya boleh lima menit (ngaji sebelum adzan). Adzan itu kan sudah pemanggilan, harus dijaga kesyahduan bulan Ramadhan sehingga tidak terjadi simpang siur (suaranya)," tutupnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas