Gelar Pelatihan Agribisnis Smart Farming, Kementan Dorong Munculnya Para Petani Milenial
Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) menegaskan komitmennya untuk melakukan regener
Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) menegaskan komitmennya untuk melakukan regenerasi petani dan mencetak petani muda yang berjiwa wirausaha.
Sebagai bentuk komitmen tersebut, Kementan bersama International Fund for Agricultural Development (IFAD) mencanangkan program bagi regenerasi petani melalui Youth Entrepreneurship and Employment Support Services Programme (YESS).
Program YESS bertujuan mencetak petani milenial dan meningkatkan kapasitas maupun kompetensinya serta mengembangkan kemampuan wirausaha bagi generasi milenial.
Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo mengajak petani muda untuk menerapkan teknologi smart farming dalam pengembangan budi daya pertanian.
Menurutnya, pertanian berbasis teknologi akan mempermudah proses budi daya karena lebih efisien dan modern, sehingga mendorong akselerasi produksi petani.
"Smart farming adalah satu lompatan yang kita coba lakukan untuk tidak membiarkan pertanian berjalan apa adanya sama dengan yang kemarin. Tidak berarti yang kemarin jelek, tetapi harus ada loncatan. Pembangunan pertanian ke depan akan semakin mengandalkan para petani muda dengan teknologi digital, terutama sebagai strategi untuk memperkuat produksi dan distribusi. Agripreneur muda yang melek teknologi adalah potensi dan mitra strategis memecahkan kendala distribusi serta lemahnya akses pasar petani selama ini," ujar Syahrul dalam keterangannya, Sabtu (25/3/2023)
Syahrul juga menegaskan pihaknya terus berupaya dalam menyiapkan SDM pertanian yang berjiwa wirausaha.
Salah satunya melalui program utama Kementan penumbuhan 2,5 juta pengusaha pertanian milenial hingga 2024.
Hal ini dilakukan untuk menjamin produktivitas, kontinuitas dan ketahanan pangan.
Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengapresiasi dukungan pihak perbankan serta penyedia jasa keuangan lainnya yang telah mendukung pembangunan pertanian melalui kemudahan akses permodalan.
“Bila petani millenial sudah bertemu dengan pihak perbankan, maka amanlah ketahanan pangan Bangsa Indonesia. Kalian saat ini adalah petani pengusaha millenial. Karena apa? Karena tak hanya bertani semata, kalian kini telah mendapatkan akses perbankan. Ini berarti kalian dipercaya untuk meningkatkan skala usaha kalian," ujar Dedi yang hadir menutup acara secara online.
Baca juga: Koordinasi dengan Penyalur KUR, Kementan Upayakan Permudah Petani Milenial Akses Permodalan
Dijelaskan Dedi, ada dua kunci utama dalam mencapai kesuksesan dalam mengelola sektor pertanian. Yang pertama adalah manfaatkan smart farming dan yang kedua adalah tingkatkan skala usaha melalui akses kredit usaha rakyat (KUR).
"Dengan smart farming petani milenial dapat meningkatkan hasil panen serta menuntaskan zero waste, sehingga meminimalisir produk tani agar dapat terdaur-ulang kembali tanpa menghasilkan limbah yang dapat mencemarkan lingkungan, tetapi justru dapat menghasilkan cuan," papar Dedi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.