Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Angklung Sudah Jadi Warisan Nusantara, ANGGUN Ingin Bawa Alat Musik Bambu Itu Mendunia

Komunitas ANGklung GUmati Nusantara (ANGGUN) berkomitmen melestarikan angklung karena sudah menjadi warisan budaya Indonesia.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Erik S
zoom-in Angklung Sudah Jadi Warisan Nusantara, ANGGUN Ingin Bawa Alat Musik Bambu Itu Mendunia
istimewa
Sekelompok energik yang tergabung dalam kelompok musik tradisional angklung ANGGUN menunjukkan kebolehannya pada saat HUT MRT ke 4 yang berlangsung di taman Martha Blok M Jakarta Selatan, Minggu (26/3/2023) lalu 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komunitas ANGklung GUmati Nusantara (ANGGUN) berkomitmen melestarikan angklung karena sudah menjadi warisan budaya Indonesia.

Tidak hanya akan mempopulerkan di Jakarta, kelompok musik ini ingin nmembawa angklung mendunia.

Baca juga: Perempuan di Bandung Belajar Angklung Bersama Srikandi Ganjar Jawa Barat

Unty Wielan, HRD ANGGUN Nusantara mengatakan, mereka Kami juga ingin menularkan kepada kelompok-kelompok atau komunitas-komunitas lainnya untuk melakukan yang hal sama.

"Harapannya angklung itu bisa tersebar di mana-mana," kata Unty dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (28/3/2023).

Diketahui angklung merupakan alat musik dari bambu dan alat musik tradisional asli indonesia yang setiap satu angklung bisa menghasilkan satu nada atau akord dan beberapa pemain harus berkolaborasi jika ingin memainkan melodi.

Angklung yang merupakan musik yang berkembang luas di Indonesia terutama daerah Jawa Barat.

Berita Rekomendasi

Ketua ANGGUN Gianti Sastrawinata mengatakan, pihaknya telah mendirikan komunitas angklung nusantara sejak tanggal 7 Oktober tahun 2021, tetapi sebenarnya kiprah di angklung sudah dari tahun 2015.

"Pembentukan ANGGUN ini mengakomodasi ibu-ibu yang senior-senior sudah usia 60 ke atas, memberikan wadah agar mereka bisa aktif bisa kreatif tapi ada sesuatu yang positif dengan bermain angklung dan untuk menghidari kepikunan," kata Gumati kepada wartawan.

Baca juga: Cerita Angklung Udjo dari Bandung Meriahkan Piala Dunia 2022, Latihan 2 Bulan, Bawakan Lagu Kekinian

Sebelum membentuk ANGGUN sebelumnya kami punya grup lain dan karena satu dan lain hal, kemudian karena pandemi juga akhirnya kami bubarkan.

Lalu dalam perjalanannya  membentuk group baru dengan nama ANGGUN tapi personilnya kebanyakan dari grup lama dan  hingga kini anggotanya sekitar 60 orang," katanya.

Belum lama ini komunitas angklung ANGGUN melakukan perfomen untuk meramaikan HUT MRT ke 4 yang berlangsung di taman Martha Blok M Jakarta Selatan.

Gianti mengatakan, sebetulnya tidak ada kriteria khusus tapi pada umumnya sih kita rata-rata 60 tahun keatas tapi kalau di bawah itu pun juga kita sih nggak apa-apa gitu kalau ingin bergabung dengan kita kita akan terima , bisa untuk platform dimanapun 

"Tentunya kemudian kami juga mempunyai peraturan-peraturan yang harus ditaati oleh setiap anggota yang ikut serta di dalam grup," katanya.

Biasanya komunitas angklung kan biasanya dimainkan untuk usia muda kali ini ANGGUN mewakili usia diatas 60 tahun ke atas mewakili lansia berkreatifitas seni angklung.

Baca juga: Pengamen Angklung Curi Parfum di Minimarket karena Keluhan Bau Badan

Effy Kuswita, Humas ANGGUN mengatakan, sebagai senior-senior tidak menjadi halangan untuk bisa aktif, kreatif juga bisa produktif dalam kelompok angklung ini, jadi memberikan contoh utk generasi muda agar bisa lebih mencintai seni tradisional leluhur.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas