Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Viral Amplop PDIP di Masjid, PDIP Klaim sebagai Aksi Gotong Royong, Pengamat: Pelanggaran Berat

Said Abdullah sebut PDIP bagi-bagi amplop merupakan bagian dari gotong royong. Pengamat menganggap adanya pelanggaran berat.

Penulis: Ifan RiskyAnugera
Editor: Daryono
zoom-in Viral Amplop PDIP di Masjid, PDIP Klaim sebagai Aksi Gotong Royong, Pengamat: Pelanggaran Berat
Tribunnews.com/Fersianus Waku
Pelaksana tugas (Plt) Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Jawa Timur (Jatim) Said Abdullah Ungkapkan Mengenai PDIP Bagi-bagi Amplop di Rumah Ibadah. 

TRIBUNNEWS.COM -  Plt Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Jawa Timur (Jatim), Said Abdullah mengungkapkan mengenai aksi bagi-bagi amplop di rumah ibadah yang dilakukan oleh kader PDIP

Ia menuturkan bahwa pembagian amplop itu adalah bagian dari gotong royong yang dilakukan oleh  Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP wilayah Madura.

"Pembagian uang dan sembako itu adalah bagian dari gotong royong yang dilakukan DPC PDIP se-Madura," ungkap Said, dikutip dari YouTube Kompas TV, Selasa (28/3/2023).

Said mengatakan dalam kegiatan tersebut DPC PDIP melakukan kerja sama dengan aparatur desa.

"Dan juga bekerja sama dengan aparatur desa tentunya dengan kepala desa," ujarnya.

Amplop tersebut dibagikan kepada masyarakat yang statusnya di bawah garis kemiskinan.

Baca juga: Heboh Bagi Amplop Berlogo PDIP di Masjid, Pengamat Sebut Pelanggaran Berat

"Dibagikan kepada masyarakat 'dibawah garis kemiskinan' yaitu yang miskin ekstrem, total dibagikan sebanyak seratus tujuh puluh lima ribu," terangnya.

Berita Rekomendasi

Said juga menyebutkan bagi-bagi amplop itu merupakan ritual yang dijalaninya setiap tahun.

Adapun amplop yang dibagikan kepada jamaah itu merupakan bagian dari zakat di bulan Ramadan.

"Ini ritual tahunan, tahun kemarin juga viral, 2 tahun yang lalu juga viral."

"Kira-kira zakat mal bagian dari rukun iman sudah dilarang di Republik ini dan itu dideclare," ujar Said di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (27/3/2023).

Ia pun membantah bahwa amplop tersebut merupakan bagian dari politik uang atau money politics.

"Jadi kalau itu money politic saya ini belum caleg."

"Kalau dilaporin ke Bawaslu kampanye perasaan juga belum, jadi motifnya apa?" pungkasnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas