Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Alasan Plt Menpora Yakin FIFA Tak Beri Sanksi Indonesia Terkait Polemik Piala Dunia U-20

Plt Menpora, Muhadjir Effendy, yakin FIFA tak akan memberikan sanksi jika Indonesia gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Alasan Plt Menpora Yakin FIFA Tak Beri Sanksi Indonesia Terkait Polemik Piala Dunia U-20
Tangkap layar Youtube YouTube DPR RI
Plt Menpora, Muhadjir Effendy dalam raker bersama Komisi X DPR RI, Selasa (28/3/2023). Muhadjir Effendy yakin FIFA tak akan memberikan sanksi jika Indonesia gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. 

TRIBUNNEWS.COM - Plt Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Muhadjir Effendy, yakin FIFA tak akan memberikan sanksi berat jika Indonesia gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20

Hal itu disampaikan Muhadjir dalam raker bersama Komisi X DPR RI, Selasa (28/3/2023) malam.

"InsyaAllah FIFA tidak akan memberikan penalti seperti yang diisu-isukan itu," kata Muhadjir, dikutip dari YouTube DPR RI.  

Menurut Muhadjir, FIFA sangat memahami posisi Indonesia terkait sikapnya terhadap keikutsertaan Timnas Israel di Piala Dunia U-20 Indonesia. 

"Jadi untuk pembicaraan awal ini FIFA sangat memahami," ujarnya.

Muhadjir juga menilai, FIFA mengetahui Indonesia mempunyai penggemar sepakbola yang banyak bahkan hampir 70 persen dari total populasi Indonesia.

Baca juga: Plt Menpora: Mudah-mudahan Indonesia Tak Kena Sanksi yang Seram-Seram dari FIFA

Sehingga menurutnya, FIFA akan memperhitungkan lagi jika akan memberi sanksi bagi sepak bola Indonesia. 

Berita Rekomendasi

"Kan sudah saya sampaikan pokoknya FIFA ini sangat kooperatif, sangat memperhitungkan Indonesia karena kita memiliki jumlah penggemar sepakbola itu 70 persen dari total penduduk kita itu sekitar 189 juta." 

"Jadi FIFA saya yakin tidak akan memberlakukan hal-hal yang sangat merugikan bukan hanya Indonesia tapi juga untuk kepentingan persepakbolaan internasional dengan penggemarnya sekian," kata Muhadjir usai rapat bersama Komisi X DPR RI. 

Muhadjir pun meminta masyakarat tidak termakan isu soal pencabutan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2023.

Ia mengatakan, saat ini Indonesia dan FIFA tengah mencari jalan tengah untuk mengatasi penolakan Timnas Israel berlaga di Tanah Air.

Muhadjir meminta semua pihak untuk sabar menanti kabar terbaru. 

PSSI saat ini, kata Muhafjir, juga sedang mengupayakan berbagai cara untuk agenda drawing Piala Dunia U-20 dapat segera terlaksana tanpa adanya pembatalan seluruh agenda.

"Bahkan FIFA sangat positif dalam arti saat ini mencari jalan keluar ada beberapa alternatif yang sedang diusulkan oleh FIFA untuk kemudian akan kami pertimbangkan," katanya. 

Muhadjir pun berharap polemik ini segera dapat diatasi dengan solusi berimbang. 

"Mohon doannya agar ada titik temu dan kesepakatan," kata Muhadjir. 

Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda.
Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda. (ist)

Sebelumnya, Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda mengaku prihatin jika Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Penolakan terhadap Timnas Israel dalam helatan dua tahunan tersebut, kata Syaiful, bisa berdampak terhadap hadirnya sanksi untuk persepakbolaan Indonesia dari FIFA.

"Jika Piala Dunia U-20 benar-benar batal maka ada potensi FIFA untuk menjatuhkan sanksi terhadap PSSI." 

"Sehingga pasti berdampak pada keikutsertaan Indonesia dalam berbagai event atau forum sepak bola baik di level regional maupun internasional."

"PSSI dan pemerintah pun harus bergerak cepat agar hal itu tidak terjadi," ujar Syaiful Huda, Senin (27/3/2023).

Muhadjir Nilai Piala Dunia U-20 di Indonesia Gagal Tak Jadi Masalah Berarti

Dalam kesempatan yang sama Muhadjir juga mengatakan, gelaran Piala Dunia U-20 bukan lah program besar atau penting dalam pembangunan manusia di Indonesia.

Sehingga bukan menjadi masalah berarti jika gelaran Piala U-20 ditunda atau gagal digelar. 

"U-20 ini bukan bagian yang besar dalam konteks pembangunan pemuda Indonesia, hanya ada di bagian kecil bahwa dilihat di skala prioritas bukan jadi prioritas yang menentukan masa depan Indonesia."

"Jangan sampai ini kalau U-20 batal Indonesia mau kiamat. Jadi ini sebetulnya hal yang biasa saja. Jangan terlalu melihat ada sesuatu hal yang luar biasa," katanya.

Plt Menpora Muhadjir Effendy saat hadir
Plt Menpora Muhadjir Effendy saat hadir dalam rapat bersama Komisi X DPR RI di ruang rapat Komisi X DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (28/3/2023).

Seperti diketahui gelaran Piala Dunia U-20 akan terselenggara pada 20 Mei – 11 Juni 2023.

Akan tetapi, FIFA baru saja membatalkan drawing Piala Dunia U-20 yang rencana diadakan 31 Maret di Bali. 

Maraknya penolakan tim Israel di Indonesia disinyalir jadi alasan FIFA membatalkan drawing.

Kini, Presiden Joko Widodo mengutus Ketum PSSI Erick Thohir untuk bernegosiasi dengan FIFA agar Piala Dunia U-20 tetap terlaksana di Indonesia dengan tetap menjaga konstitusi.

Muhadjir pun meminta apapun hasilnya negosiasi Erick Thohir dengan FIFA nantinya tetap disikapi dengan dingin.

"Sepakbola memang penting tapi dengan segala hormat untuk saat ini Insya Allah apapun keputusannya dan apapun hasilnya Piala Dunia U20 ini tidak buat Indonesia kiamat," ujarnya.

Muhadjir Minta Maaf

Muhadjir Effendy pun mengklarifikasi soal pernyataannya yang menyebutkan "Jangan ketika Piala Dunia U-20 batal digelar di Indonesia seakan mau kiamat".

Ia menyadari bahwa pernyataannya tersebut sangat hiperbolis dan bisa menimbulkan polemik

"Saya mohon maaf dengan pernyataan  yang menurut saya, memang sangat hiperbolik, saya kira kalau menyebut enggak akan kiamat itu," kata Muhadjir, Rabu (29/3/2023).

Oleh karena itu, Muhadjir meminta pernyataannya soal kiamat itu tidak ditulis.

Ia mengaku takut terkena perundungan atau bully dari masyarakat, khususnya pencinta sepak bola Indonesia dari ucapan tersebut.

"Saya ingin, saya ingin bekerja dengan tenang tidak diliputi dengan bully," ujarnya.

Lebih lanjut, Muhadjir mengatakan, pemerintah menempatkan posisi persoalan pelaksanaan Piala Dunia U-20 dalam desain besar pembangunan manusia Indonesia.

(Tribunnews.com/Milani Resti/Hasanudin Aco/Abdul Majid)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas