Mantan Ketua KY Jaja Ahmad Jayus masih Dirawat Intensif, Belum Bisa Dijenguk
Jaja Ahmad Jayus dan Rahmi Dwi Utami, menjadi korban pembacokan oleh orang tak dikenal (OTK) di rumahnya di area Griya Bandung Asri (GBA), Bojongsoang
Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Eks Ketua Komisi Yudisial (KY) Jaja Ahmad Jayus dan sang putri, Rahmi Dwi Utami, masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Mereka berdua dirawat di Rumah Sakit Mayapada.
Diketahui, Jaja dan putrinya masuk rumah sakit lantaran jadi korban pembacokan.
"Kabar terakhir Pak Jaja dan putrinya sedang dalam penanganan medis secara intensif," kata Juru Bicara KY Miko Ginting kepada Tribunnews.com, Selasa (28/3/2023).
Selebihnya, Miko mengatakan, saat ini Jaja belum menerima kunjungan dari pimpinan KY periode sekarang.
Hal itu disebabkan kondisi Jaja yang belum memungkinkan untuk dijenguk.
Baca juga: Kondisi Rumah Mantan Ketua KY Jaja Ahmad Jayus, Dipasangi Garis Polisi dan Ditemukan Ceceran Darah
Alasan lainnya, adalah pihak KY memberikan waktu bagi Jaja dan keluarga untuk menenangkan diri.
"Sampai malam ini belum ada pimpinan KY yang ke RS. Semata untuk memberikan kesempatan dulu bagi Pak Jaja dan keluarga untuk menenangkan diri. Selain bahwa Pak Jaja dan putrinya belum bisa dijenguk," jelas Miko.
Diberitakan, Jaja Ahmad Jayus dan sang putri, Rahmi Dwi Utami, menjadi korban pembacokan oleh orang tak dikenal (OTK) di rumahnya di area Griya Bandung Asri (GBA), Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Selasa (28/3/2023).
Polisi masih menyelidiki kasus pembacokan ini. Dari hasil penyelidikan sementara, diduga pelaku pembacokan melakukan aksinya seorang diri.
"Pelaku diduga sebanyak satu orang," kata Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo kepada wartawan, Selasa (28/3/2023).
Tompo mengatakan, teridentifikasi jika pelaku menggunakan sepeda motor saat mengikuti korban hingga ke rumahnya.
"(Pelaku, Red) menggunakan sepeda motor matic Honda beat carbo warna putih," tuturnya.
Saat ini, lanjut Tompo, pihaknya masih melakukan penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan barang bukti.