Sebut Sikap Presiden Jokowi Ragu Tolak Timnas Israel, MER-C: Ini Masalah Konstitusi dan Sejarah
Kehadiran Timnas Israel dalam ajang olahraga Piala Dunia U-20 2023 masih menjadi polemik di Tanah Air saat ini.
Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kehadiran Timnas Israel dalam ajang olahraga Piala Dunia U-20 2023 masih menjadi polemik di Tanah Air saat ini.
Sejumlah pihak menolak keikutsertaan Timnas Israel untuk bermain di Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), dr. Sarbini Abdul Murad mengatakan, penolakan timnas Israel bukan hanya masalah ras, suku dan agama.
Lebih jauh menurutnya, hal itu adalah masalah konstitusi Tanah Air Indonesia.
Sarbini menjelaskan, penolakan terhadap Timnas Israel menjadi konsekuensi Indonesia untuk menaati konstitusi.
Kemudian, ia menuturkan, menolak Timnas Israel akan menaikkan harga diri Indonesia.
Selain itu, membuktikan Indonesia tidak bisa tunduk kepada kekuatan asing yang ingin memaksakan kehendaknya.
Menurut Sarbini, ini adalah ujian bagi komitmen anti penjajahan bangsa Indonesia sesuai konstitusi.
"Kami mencoba untuk melihat bahwa Timnas Israel ini secara proporsional. Melihat bahwa masalah konstitusi, masalah sejarah, masalah penjajahan ini merupakan sesuatu yang sangat penting," kata Sarbini dalam konferensi pers, Rabu (29/3/2023).
"Jadi kami mencoba untuk masuk kesana tidak dalam konteks apakah politik dan olahraga ini dipisahkan," sambungnya.
Sementara itu, Sarbini menilai, pihak yang mencoba memisahkan antara olahraga dengan politik adalah orang yang minus argumentasi dalam menolak Timnas Israel.
Oleh sebab itu, MER-C sangat menyayangkan sikap ragu Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menyampaikan penolakan terhadap keikutsertaan Timnas Israel di Piala Dunia U-20 2023.
"Beliau (Jokowi) ragu untuk menolak Timnas Israel dan kami pikir bahwa beliau sebagai ahli ideologis Bung Karno sudah sepatutnya dan selayaknya mengikuti langkah-langkah apa yang dilakukan oleh Bung Karno pada tahun 60-an," tutur dia.
Jelasnya, penolakan terhadap Timnas Israel bukan tiba-tiba saat mendekati waktu Piala Dunia.
Baca juga: Sikap Ganjar yang Tolak Timnas Israel Tampil di Piala Dunia U-20 Dinilai Sebuah Blunder
"Sejak awal kabar Timnas Israel akan dijamin kehadirannya di Indonesia pada Juni 2022, penolakan sudah dilakukan," ucap Sarbini.
Sarbini menegaskan, sebagai pemimpin negara, Presiden harus berani menolak keikutsertaan Timnas Israel.
Sebab, saat ini suara masyarakat yang menolak Timnas Israel datang ke Indonesia telah menguat.
"Jadi sebenarnya Bapak Presiden punya amunisi yang cukup untuk menolak Timnas Israel karena aspirasi dari masyarakat. Kalau dulu masa bung Karno, ini inisiatif murni dari beliau untuk menolak timnas Israel. Tapi pada hari ini, aspirasi masyarakat sudah jelas menolak timnas Israel," ucapnya.
"Oleh sebab itu, keraguan bapak presiden ini sesuatu hal yang sangat kita sayangkan," lanjut Sarbini.