TNI AL Lepas Ekspedisi Jala Citra 3 Flores, Diharapkan Gali Potensi Bawah Laut Timur Indonesia
TNI AL menggelar Ekspedisi Jala Citra Etape 3 2023 di laut Flores untuk memperkaya khazanah pengetahuan tentang kondisi Perairan Laut Flores.
Penulis: Naufal Lanten
Editor: Adi Suhendi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - TNI AL menggelar Ekspedisi Jala Citra Etape 3 pada tahun 2023 di laut Flores.
Setidaknya ada 40 prajurit dari Pusat Hidro-Oseanografi TNI AL (Pushidrosal) yang dilepas menggunakan KRI Spica-934.
Keberangkatan Ekspedisi ini dilepas Komandan Pushidrosal Laksamana Madya TNI Nurhidayat di dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok Jakarta Utara, Rabu (29/3/2023).
Ekspedisi yang merupakan kegiatan penelitian kelautan ini mengusung tema “Ungkap Fitur Lantai Samudera Serta Karakteristik Kolom Air Laut Flores Guna Keselamatan Pelayaran, Pertahanan dan Pembangunan Kelautan Berkelanjutan”.
Kegiatan Ekspedisi ini merupakan rangkaian peringatan Hari Hidrografi Dunia 2023 dengan tema “Hydrography – underpinning the digital twin of the ocean”.
Hal itu merupakan sebuah kolaborasi antara bidang Hidrografi dengan Oseanografi, dengan tujuan dapat mendukung pemodelan oseanografi untuk mendekati kondisi yang sebenarnya terhadap hasil pengamatan maupun pemodelan yang dilaksanakan.
Baca juga: Kemenko Marves dan TNI AL Jajaki Kerja Sama Datangkan Kapal Survei OceanX
“Sehingga dapat menjadikan data digital berkualitas tinggi agar dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan strategis bagi pengguna data,” kata Laksamana Madya TNI Nurhidayat saat konferensi pers.
Rencananya, ekspedisi itu akan melalui empat etape, melewati perairan di selatan Sulawesi atau utara Nusa Tenggara Timur.
Di setiap etape tersebut, akan ada sekitar 10 peneliti yang ikut dalam KRI Spica-934.
Ia menjelaskan tujuan Ekspedisi Jala Citra 2023 di Flores ini adalah untuk memperkaya khazanah pengetahuan tentang kondisi Perairan Laut Flores dari bidang Hidrografi dan Oseanografi.
Baca juga: Tukang Parkir Liar yang Aniaya Prajurit TNI AL di Jaksel Ditetapkan Sebagai Tersangka
Selain itu, ekspedisi ini diyakini bermanfaat untuk bidang keilmuan lainnya dan dapat mendukung keselamatan pelayaran, perlindungan lingkungan laut, mitigasi bencana dan kepentingan maritim lainnya.
Danpushidrosal menambahkan posisi dan kondisi geografis Indonesia mengakibatkan banyaknya fenomena kelautan yang menarik untuk diteliti, baik oleh peneliti asing maupun dalam negeri.
“Kebutuhan data oleh berbagai pihak tidak dapat dibendung, kemandirian bangsa diuji melalui proses pengumpulan, penyediaan, penelitian dan pemanfaatan data serta informasi kelautan, untuk tujuan pembangunan nasional yang harus selaras dengan kepentingan nasional,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa dengan ekspedisi ini diharapkan dapat membantu mengantisipasi potensi bencana alam seperti tsunami.
“Potensinya akan besar, dan akan mendukung rencana pembangunan jangka panjang yang akan fokus visi poros maritim dunia,” kata Nurhidayat.