Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ganjar Pranowo dan Wayan Koster Ditantang Mundur sebagai Tanggung Jawab Moral Piala Dunia U-20 Batal

Ganjar Pranowo dan I Wayan Koster ditantang mundur dari jabatannya sebagai tanggung jawab moral batalnya Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Ganjar Pranowo dan Wayan Koster Ditantang Mundur sebagai Tanggung Jawab Moral Piala Dunia U-20 Batal
Kolase Tribunnews
Pengamat sepakbola sekaligus Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali, menantang Gubernur Bali I Wayan Koster dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mundur dari jabatannya sebagai wujud tanggung jawab atas batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia. Statemen politi Wayan Koster dan Ganjar Pranowo dinilai berperan besar dalam pencabutan status tuan rumah Piala Dunia U-20 oleh FIFA. 

TRIBUNNEWS.COM - Pengamat sepakbola sekaligus Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali, mengatakan Gubernur Bali I Wayan Koster dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mesti bertanggung jawab atas batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia.

Baik Wayan Koster maupun Ganjar Pranowo dinilai berperan besar dalam pencabutan status tuan rumah Piala Dunia U-20 oleh FIFA.

Untuk itu, Akmal menantang Ganjar Pranowo dan Wayan Koster untuk mundur dari jabatannya sebagai gubernur.

"Mereka yang bikin gaduh harus bertanggung jawab secara moral, bahkan kalau bisa, kalau mau, gentlemen, Pak Ganjar Pranowo dan I Wayan Koster mundur dari jabatannya sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap 275 juta rakyat Indonesia yang ingin menjadi saksi sejarah Piala Dunia pertama kali digelar di Indonesia," ungkap Akmal dalam dialog Overview Tribunnews, Kamis (30/3/2023).

Ganjar dan Koster diketahui sama-sama menolak kehadiran Timnas Israel di Piala Dunia U-20.

Menurut Akmal, suara kedua kepala daerah ini sangat berpengaruh terhadap sikap yang kemudian diambil FIFA.

Baca juga: Ganjar Pranowo Beri Pesan ke Pemain Timnas U-20 Indonesia: Berlatih Terus Ya, Tetap Semangat

Hal ini karena Bali dan Jawa Tengah direncanakan menjadi tempat penyelenggaran pertandingan, yaitu Stadion I Wayan Dipta dan Stadion Manahan Solo.

Berita Rekomendasi

Terlebih, Bali direncanakan sebagai lokasi drawing alias pengundian.

Selain Koster dan Ganjar, Akmal juga menilai sejumlah pihak bertanggung jawab.

Yaitu PDI Perjuangan serta orang-orang yang kontra akan kehadiran Timnas Israel.

Aliansi ormas dari Front Persaudaraan Islam, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama, Aliansi Masyarakat Menggugat dan Persaudaraan Alumni 212 menggelar aksi demonstrasi tolak Timnas Israel U-20 di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (20/3/2023).
Aliansi ormas dari Front Persaudaraan Islam, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama, Aliansi Masyarakat Menggugat dan Persaudaraan Alumni 212 menggelar aksi demonstrasi tolak Timnas Israel U-20 di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (20/3/2023). (Tribunnews.com/Rahmat W Nugraha)

Bisa Digugat Class Action

Akmal Marhali, dalam pernyataan sebelumnya menyebut pihak yang membuat gaduh sehingga FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023, bisa dipidana melalui class action.

Diketahui, FIFA resmi membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 pada Rabu (29/3/2023) malam.

"Mereka yang bikin gaduh dan membuat kita gagal menjadi (tuan rumah) Piala Dunia, bisa dipidana lewat class action," ungkap Akmal Marhali kepada Tribunnews, Rabu (29/3/2023) malam.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas