Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Piala Dunia U-20 Batal Digelar di Indonesia, Jubir PKB: Hancur Impian Pesepakbola Tanah Air

Jubir PKB Mikhael Sinaga mengatakan mimpi pesepakbola hancur setelah FIFA membatalkan penyelenggaraan Piala Dunia U20 2023 di Tanah Air.

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Piala Dunia U-20 Batal Digelar di Indonesia, Jubir PKB: Hancur Impian Pesepakbola Tanah Air
SRIWIJAYA POST/SYAHRUL HIDAYAT
Ilustrasi Piala Dunia U20. Jubir PKB Mikhael Sinaga mengatakan mimpi pesepakbola hancur setelah FIFA membatalkan penyelenggaraan Piala Dunia U20 2023 di Tanah Air. 

"Sungguh merugi jika sepakbola Indonesia kembali menerima sanksi serupa," ungkapnya.

Baca juga: Begini Nasib Pemain Naturalisasi Setelah Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Lebih lanjut, Hetifah berharap Timnas sepak bola U-20 Indonesia masih dapat bermain di Piala Dunia 2023, meski bukan di Tanah Air.

"Karenanya, saya berharap Pak Erick Tohir (Ketua Umum PSSI) dan Kemenpora terus melakukan upaya lobi guna meminimalisir dampak pembatalan ini," imbuhnya.

Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah

Anggota Komite Eksekutif, Arya Sinulingga, mengumumkan perkembangan terkini menyangkut masa depan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Dalam keterangan persnya yang disampaikan di sejumlah stasiun televisi, Arya terlihat tampak lesu menyampaikan update hasil pertemuan Ketua Panitia Lokal (LOC), Erick Thohir, dengan Presiden FIFA pada Rabu (29/3).

“Peluang kita menjadi tuan rumah berat. Kondisi Indonesia berat, keputusan akhir di tangan FIFA. Kita dianggap tidak mampu oleh FIFA,” kata Arya Sinulingga, Rabu (29/3) malam.

Berita Rekomendasi

Arya menyebut FIFA menyoroti kondisi keamanan pelaksanaan Piala Dunia U-20, seiring maraknya penolakan Israel di Indonesia beberapa pekan terakhir.

FIFA pun tetap tegas pada pendiriannya menyangkut Israel. Mereka memegang teguh prinsip keseteraan, Fair Play, anti diskriminasi.

Indonesia dianggap gagal menyakinkan mereka menyangkut hal itu. Mencuatnya surat penolakan kehadiran Israel oleh Gubernur Bali, I Wayan Koster, mendorong FIFA membatalkan drawing pada 31 Maret 2023 mendatang.

“Pertemuan Pak Erick dengan FIFA masih berlangsung, ketika berbincang-bincang sepertinya susah mengubah sikap FIFA. Mereka tetap pada pendiriannya," katanya.

“Mereka punya prinsip kesetaraan, fair play, tidak ada diskriminasi yang tak bisa diganggu gugat."

Arya memiliki kekhawatiran tak hanya batal menjadi tuan rumah, Indonesia bakal terkucil dari dunia sepak bola internasional karena dianggap tidak bisa melaksanakan prinsip dasar yang jadi pegangan FIFA.

“Yang saya khawatirkan kita (PSSI) bakal dibanned. Kita dikucilkan dari dunia. Hal itu jelas amat merugikan sepak bola Indonesia ke depannya,” kata Arya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas