Survei PolMark Indonesia: Elektabilitas Ganjar, Prabowo, dan Anies Bersaing di Posisi 3 Besar
PolMark Research Center-PolMark Indonesia menunjukkan tingkat elektabilitas tiga tokoh yang digadang akan maju sebagai Calon Presiden pada Pemilu 2024
Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil survei opini publik di 78 Daerah Pemilihan (Dapil) di Indonesia pada 23 Januari sampai 17 Maret 2023 yang dilakukan PolMark Research Center-PolMark Indonesia menunjukkan tingkat elektabilitas tiga tokoh yang digadang akan maju sebagai Calon Presiden pada Pemilu 2024 berada di posisi teratas.
Ketiga tokoh tersebut yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
Founder dan CEO PolMark Indonesia Eep Saefulloh Fatah mengatakan Ganjar Pranowo berada di posisi puncak, disusul Prabowo serta Anies.
"Ganjar Pranowo 22,8 persen dengan Margin of Error kurang lebih 0,4%. Prabowo Subianto 17,4%. Anies Rasyid Baswedan 13,9%," kata Eep di Akmani Hotel Jakarta Pusat pada Kamis (30/3/2023).
Posisi selanjutnya diduduki Ridwan Kamil dengan 5,2% dan Abdul Muhaimin Iskandar 4,8%
Selanjutnya ada Sandiaga Salahudin Uno dengan 2,0%, Puan Maharani 1,7%, Agus Harimurti Yudhoyono 1,7%, Khofifah Indar Parawansah 1,3%, Andika Perkasa 1,1%, dan Erick Thohir 1%.
Baca juga: Pengamat: Pernyataan Ganjar Tolak Timnas Israel Tidak Pengaruhi Elektabilitas, Masyarakat Cepat Lupa
Kemudian Ahmad Heryawan 0,9%, Airlangga Hartarto 0,7%, dan Budi Gunawan 0,2%.
"Sejumlah tokoh yang lain tidak ditampilkan karena angkanya di bawah itu. Lalu kemudian undecided voter, ini yang penting, masih ada 24,9%," kata Eep.
Eep mengatakan mereka yang masih ingin membesarkan elektabilitasnya masih punya peluang karena dua sebab.
Sebab yang pertama, kata dia, undecided voters pada akhirnya untuk sebagian dari mereka akan memilih.
Pada saat itu, kata dia, maka suara undecided voters bisa membesarkan salah satu atau beberapa kandidat.
Kedua, lanjut dia, di Survei PolMark Indonesia punya standard pertanyaan dalam kuesioner yakni "Apakah pilihan Bapak/Ibu sudah tetap atau masih mungkin untuk berubah?"
Baca juga: Elektabilitas Ganjar usai Tolak Timnas Israel, Pengamat: Menurun karena Sifat Standar Ganda
"Di antara para pemilih ini, dari yang paling besar Mas Ganjar 22,8% sampai Pak Budi Gunawan 0,2% itu di dalamnya sangat mungkin ada pemilih yang menjawab masih mungkin untuk berubah. Mereka tentu masih diperebutkan sebetulnya, belum setia pada kandidat masing-masing," kata dia.