Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Survei PolMark Terbaru: Kemiskinan Hingga Sulitnya Dapat Pekerjaan Bayangi Pemilu 2024

Survei dilakukan PolMark Research Center (PRC), pusat riset yang bernaung di bawah PolMark Indonesiapewawancara/surveyor PRC di seluruh Indonesia

Penulis: Gita Irawan
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Survei PolMark Terbaru: Kemiskinan Hingga Sulitnya Dapat Pekerjaan Bayangi Pemilu 2024
Tribunnews.com/Gita Wiryawan
Founder dan CEO PolMark Indonesia Eep Saefulloh Fatah memaparkan hasil survei opini publik di 78 Daerah Pemilihan (Dapil) di Indonesia pada 23 Januari sampai 17 Maret 2023 yang dilakukan PolMark Research Center-PolMark Indonesia. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Founder dan CEO PolMark Indonesia Eep Saefulloh Fatah mengatakan berdasarkan hasil agregar dari 78 survei terbaru yang dilakukan pihaknya, dapat diperkirakan bahwa Pemilu 2024 akan dilakukan di tengah kesulitan hidup yang amat sangat tegas.

Eep mengatakan hal tersebut di antaranya karena Pemilu 2024 "diantarkan" oleh situasi pandemi dan resesi global yang berimplikasi pada kesulitan hidup.

Pertanyaan yang diajukan dalam survei adalah di tempat Ibu/Bapak/saudara tinggal masalah apakah yang paling mendesak untuk diatasi?

"Dan ternyata jawabannya adalah 35,7 persen mengatakan kemiskinan. Banyaknya warga yang berada di bawah garis kemiskinan. Jadi isu pertama menjelang pemilu 2024 ini adalah kemiskinan," kata Eep di The Akmani Hotel Jakarta pada Kamis (30/3/2023).

Kedua, lanjut dia, adalah harga-harga kebutuhan pokok yang terus meningkat yakni 31,7%.

Berikutnya, kata dia, adalah korupsi yang merajalela sebanyak 9%.

Berita Rekomendasi

Lalu yang keempat, kata dia, adlah sulit mendapatkan pekerjaan yakni sebanyak 8,1%.

Baca juga: Turunkan Kemiskinan Jateng dengan Dana Zakat, Cara Ganjar Ditiru Banyak Provinsi

"Kalau kita diminta menyebutkan empat isu pokok dalam pemilu 2024 maka bisa kita sebutkan dengan meyakinkan bahwa inilah empat isu pokok itu," kata dia 

"Yang lain ada masalah-masalah lain seperti penegakan hukum. Tapi angkanya di bawah itu 3,5%," sambung dia.

Paparan tersebut diklaim sebagai laporan ringkas sebagian sangat kecil dari data-data hasil agregasi Survei-survei Daerah Pemilihan (Dapil).

Sebanyak 77 Survei Dapil diadakan dari 23 Januari sampai dengan 19 Maret 2023. 

Lalu satu Survei Dapil lagi diadakan lebih awal, yaitu 26 Oktober sampai dengan 3 November 2022. 

Secara keseluruhan, data yang dipaparkan Eep merupakan Agregat Data 78 Survei Dapil.

Survei dilakukan oleh PolMark Research Center (PRC) - pusat riset yang bernaung di bawah PolMark Indonesia dengan melibatkan jaringan pewawancara/surveyor PRC di seluruh Indonesia-kecuali Papua dan Papua Barat (termasuk seluruh Provinsi hasil pemekaran keduanya).

Dari keseluruhan survei tersebut, 77 survei melibatkan 800 responden per Dapil, sementara satu survei melibatkan 880 responden. 

Maka secara keseluruhan data agregat tersebut meliputi 62.480 responden yang tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia.

Ke-78 Dapil yang disurvei meliputi populasi sebesar 97,8% dari seluruh potensi pemilih Pemilu 2024

Responden survei adalah WNI yang memiliki hak pilih yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau sudah menikah pada saat survei diadakan.

Responden diambil secara random dengan menggunakan metode multistages random sampling.

Margin of Error agregat survei tersebut adalah kurang lebih 0,4%.

Seluruh responden per Dapil diambil dengan menimbang proporsi jumlah pemilih per kabupaten/kota di Dapil tersebut.

Jumlah responden per kabupaten/kota menunjukkan proporsi besaran pemilih kabupaten/kota itu.

Seluruh responden diwawancarai secara langsung melalui wawancara tatap muka oleh para pewawancara yang sudah mendapatkan pelatihan khusus untuk menjaga kualitas hasil survei secara keseluruhan.

Setelah wawancara selesai dilakukan quality control dengan melakukan spot checks, yaitu pengecekan ulang ke lapangan terhadap 20% responden yang sudah diwawancarai yang dipilih secara acak.

Untuk semakin menjaga kualitas survei, quality control diperkuat dengan mengontak ulang melalui telepon seluruh responden yang berkenan memberikan kontak mereka saat diwawancarai.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas