Survei PolMark Terbaru: Kemiskinan Hingga Sulitnya Dapat Pekerjaan Bayangi Pemilu 2024
Survei dilakukan PolMark Research Center (PRC), pusat riset yang bernaung di bawah PolMark Indonesiapewawancara/surveyor PRC di seluruh Indonesia
Penulis: Gita Irawan
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Founder dan CEO PolMark Indonesia Eep Saefulloh Fatah mengatakan berdasarkan hasil agregar dari 78 survei terbaru yang dilakukan pihaknya, dapat diperkirakan bahwa Pemilu 2024 akan dilakukan di tengah kesulitan hidup yang amat sangat tegas.
Eep mengatakan hal tersebut di antaranya karena Pemilu 2024 "diantarkan" oleh situasi pandemi dan resesi global yang berimplikasi pada kesulitan hidup.
Pertanyaan yang diajukan dalam survei adalah di tempat Ibu/Bapak/saudara tinggal masalah apakah yang paling mendesak untuk diatasi?
"Dan ternyata jawabannya adalah 35,7 persen mengatakan kemiskinan. Banyaknya warga yang berada di bawah garis kemiskinan. Jadi isu pertama menjelang pemilu 2024 ini adalah kemiskinan," kata Eep di The Akmani Hotel Jakarta pada Kamis (30/3/2023).
Kedua, lanjut dia, adalah harga-harga kebutuhan pokok yang terus meningkat yakni 31,7%.
Berikutnya, kata dia, adalah korupsi yang merajalela sebanyak 9%.
Lalu yang keempat, kata dia, adlah sulit mendapatkan pekerjaan yakni sebanyak 8,1%.
Baca juga: Turunkan Kemiskinan Jateng dengan Dana Zakat, Cara Ganjar Ditiru Banyak Provinsi
"Kalau kita diminta menyebutkan empat isu pokok dalam pemilu 2024 maka bisa kita sebutkan dengan meyakinkan bahwa inilah empat isu pokok itu," kata dia
"Yang lain ada masalah-masalah lain seperti penegakan hukum. Tapi angkanya di bawah itu 3,5%," sambung dia.
Paparan tersebut diklaim sebagai laporan ringkas sebagian sangat kecil dari data-data hasil agregasi Survei-survei Daerah Pemilihan (Dapil).
Sebanyak 77 Survei Dapil diadakan dari 23 Januari sampai dengan 19 Maret 2023.
Lalu satu Survei Dapil lagi diadakan lebih awal, yaitu 26 Oktober sampai dengan 3 November 2022.
Secara keseluruhan, data yang dipaparkan Eep merupakan Agregat Data 78 Survei Dapil.