Cerita Dukun Pengganda Uang Ajak Korban ke Lokasi Pembunuhan Sore Hari: Kalau Kemaleman, Saya Takut
Mbah Slamet mengajak korbannya ritual sebelum dibunuh di lahan pertanian miliknya di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terungkap fakta baru dalam kasus pembunuhan yang dilakukan Mbah Slamet, sang dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah.
Dalam pengakuannya, Mbah Slamet mengajak korbannya ritual sebelum dibunuh di lahan pertanian miliknya di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara.
Hal itu dilakukannya pada sore hari.
Menurutnya, ritual itu dimulai dari pukul 19.30.
Sedangkan korbannya diajak ke lokasi dari rumahnya sekira pukul 16.00.
"Kalau kemalaman takut. Jadi berangkatnya agak sorean. Prosesi ritual sekira satu jam. Ritualnya cuma ngobrol-ngobrol saja," tuturnya.
Dikatakannya, korban diajak ke lokasi ritual menggunakan kendaraan miliknya.
Hal ini untuk menghilangkan jejak.
"Jadi ke tempat saya naik bus."
"Kalau korban bawa kendaraan tidak berani, nanti bisa ketahuan," kata dia.
Dia tidak menepis korbannya diberi minum yang telah dicampuri obat potasium dan obat penenang.
Korban tidak bisa berbuat apapun setelah meminum minuman tersebut.
Baca juga: Polisi Autopsi 2 Jasad dalam Satu Liang Lahad, Pastikan Korban Mbah Slamet adalah Ersa dan Istrinya
"Korban hanya muntah sedikit, lalu tidak terasa apa-apa," imbuhnya kepada Tribunjateng.com, Selasa (4/4/2023).
Menurutnya, obat dicampurkan ke minuman sangat ampuh mematikan korbannya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.