Wacana Penyatuan KKIR-KIB, Pengamat Nilai Terbuka Peluang Prabowo Berpasangan dengan Airlangga
Distribusi kepentingan dari kedua koalisi ini akan mencapai titik temu bila Calon Presiden (Capres) dari KKIR dan Calon Wakil Presiden dari KIB.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Power, Ikhwan Arif, mengatakan peleburan antara Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) akan mengakomodir kepentingan dari dua koalisi ini.
Menurutnya distribusi kepentingan dari kedua koalisi ini akan mencapai titik temu bila Calon Presiden (Capres) dari KKIR dan Calon Wakil Presiden dari KIB.
"Kalau dilihat dari kedekatan antara koalisi pendukung pemerintah ini, salah satu kandidat terkuat yaitu Prabowo sebagai capres dan Airlangga sebagai cawapres," kata Ikhwan kepada wartawan, Selasa (4/4/2023).
Dalam pengamatan Ikhwan, pasangan Prabowo-Airlangga merupakan representasi dari all president man yang mampu menjawab pertanyaan who is the next Jokowi.
Sehingga pasangan ini mampu melanjutkan program dan kebijakan yang telah dicanangkan oleh Presiden Jokowi.
Baca juga: Prabowo Subianto di Mata Pengamat Media Sosial: Tidak Menonjolkan Diri, Bekerja dalam Sepi
Ikhwan juga menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara terang-terangan merestui peleburan dua koalisi tersebut.
Hal itu dilihat berdasarkan respon Jokowi yang positif dalam acara silaturahmi ramadan yang disenggarakan Minggu (2/4/2023) lalu.
Ikhwan menuturkan, dukungan dari Jokowi akan berimbas positif pada mengalirnya dukungan dari pemilih Jokowi pada Pemilu sebelumnya kepada Koalisi Indonesia Raya Bersatu ini.
Menurutnya, akan terjadi migrasi dari pemilih Jokowi ke pemilih Prabowo-Airlangga.
"(ini) karena ada kemiripan pemilih, sehingga bisa mendorong kekuatan besar dalam meraup suara pemilih nantinya," ujar Ikhwan.
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) turut menyoroti perkembangan kondisi politik saat ini, termasuk soal adanya wacana Koalisi Besar jelang Pemilu 2024.
Jokowi menyebut, telah mendengar soal adanya wacana tersebut digaungkan oleh para ketua umum Partai Politik.
"Yang berbicara itu ketua-ketua partai (soal koalisi besar). Saya bagian mendengarkan saja," kata Jokowi kepada awak media usia Silaturahmi Ramadan di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2023).
Kendati saat ditanyakan mengenai penggabungan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan Koalisi Indonesia Raya (KIR) yang belakangan ini tersiar, Jokowi hanya menilai cocok.
Kata dia, seluruh perkembangan partai termasuk dengan koalisi merupakan kewenangan dari masing-masing ketua umum.
"Cocok, saya hanya bilang cocok. Terserah kepada ketua-ketua partai atau gabungan ketua partai," kata Jokowi.
"Untuk kebaikan negara untuk kebaikan bangsa untuk rakyat, hal yang berkaitan bisa dimusyawarahkan itu akan lebih baik," tuturnya.