Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta-fakta Demo Tolak UU Cipta Kerja di DPR: Mahasiswa Memanas hingga Jefri Nichol Berpayung Hitam

Inilah fakta-fakta demo penolakan UU Cipta Kerja yang dilakukan di depan Gedung Dewan Perwakilah Rakyat (DPR) RI, Jumat (7/4/2023).

Penulis: garudea prabawati
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Fakta-fakta Demo Tolak UU Cipta Kerja di DPR: Mahasiswa Memanas hingga Jefri Nichol Berpayung Hitam
(Tangkap layar isntagram @jefrinichol) )
Inilah fakta-fakta demo penolakan UU Cipta Kerja yang dilakukan di depan Gedung Dewan Perwakilah Rakyat (DPR) RI, Jumat (7/4/2023). Termasuk kedatangan Jefri Nichol. (Tangkap layar instagram @jefrinichol) 

TRIBUNNEWS.COM - Aksi demo menolak adanya Undang-undang (UU) Cipta Kerja terjadi di depan Gedung DPR pada Kamis (6/4/2023).

Dalam demo tersebut diikuti oleh para mahasiswa di Jakarta.

Aksi demo ini juga menjadi cerminan bahwa gelombang penolakan terhadap UU Cipta Kerja yang baru saja disahkan masih terus bergulir.

Diketahui dalam aksi tersebut sempat terjadi kericuhan.

Tidak hanya itu tampak juga aktor Jefri Nichol yang turut serta dalam aksi, dan menyampaikan aspirasinya di depan para mahasiswa.

Lantas berikut fakta-faktanya, dikutip Tribunnews dari berbagai sumber:

1. Aksi oleh Ribuan Mahasiswa

Sejumlah mahasiswa dari berbagai universitas di Jakarta dan sekitarnya menggelar aksi penolakan Perppu Cipta Kerja yang telah disahkan menjadi undang-undang di depan Gedung DPR, Jakarta Pusat, Kamis, (6/4/2023). Aksi tersebut sebagai bentuk penolakan terhadap pengesahan Perppu Ciptaker menjadi undang-undang yang telah disahkan. Tribunnews/Jeprima
Sejumlah mahasiswa dari berbagai universitas di Jakarta dan sekitarnya menggelar aksi penolakan Perppu Cipta Kerja yang telah disahkan menjadi undang-undang di depan Gedung DPR, Jakarta Pusat, Kamis, (6/4/2023). Aksi tersebut sebagai bentuk penolakan terhadap pengesahan Perppu Ciptaker menjadi undang-undang yang telah disahkan. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)
Berita Rekomendasi

Aksi demontrasi yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut diikuti sekira ribuan orang.

Aksi demo itu digelar setelah DPR pada pertengahan Maret lalu resmi mengesahan Perppu Ciptaker usulan pemerintah menjadi UU Cipta Kerja.

Baca juga: Demo Tolak UU Cipta Kerja di Makassar Berakhir Ricuh, Mahasiswa dan Warga Saling Serang

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) Melki Sedek Huang menyebut bahwa rencana aksi demo tersebut merupakan hasil keputusan setelah elemen mahasiswa menggelar konsolidasi.

Sementara terpantau mahasiswa berdemo hingga malam hari.

Mahasiswa terus berusaha menyampaikan aspirasinya di depan Gedung DPR RI.

Kalimat "Revolusi" terus didengungkan ribuan mahasiswa, sambil berusaha merobohkan pagar bagian tengah pintu utama Gedung DPR RI.

"Revolusi, Revolusi, Revolusi," ucap ribuan mahasiswa bergemuruh.

2. Mahasiswa Lempar Tikus Mati

Sejumlah mahasiswa dari berbagai universitas di Jakarta dan sekitarnya menggelar aksi penolakan Perppu Cipta Kerja yang telah disahkan menjadi undang-undang di depan Gedung DPR, Jakarta Pusat, Kamis, (6/4/2023). Aksi tersebut sebagai bentuk penolakan terhadap pengesahan Perppu Ciptaker menjadi undang-undang yang telah disahkan. Tribunnews/Jeprima
Sejumlah mahasiswa dari berbagai universitas di Jakarta dan sekitarnya menggelar aksi penolakan Perppu Cipta Kerja yang telah disahkan menjadi undang-undang di depan Gedung DPR, Jakarta Pusat, Kamis, (6/4/2023). Aksi tersebut sebagai bentuk penolakan terhadap pengesahan Perppu Ciptaker menjadi undang-undang yang telah disahkan. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Demo penolakan UU Cipta Kerja juga diwarnai dengan adanya aksi pelemparan tikus-tikus mati.

Para mahasiswa melemparkan tikus mati itu ke Gedung DPR, sebagai bentuk simbolis.

Koordinator Lapangan sekaligus Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UPN Veteran Jakarta Rifqi Adyatma mengatakan aksi teatrikal lempar tikus mati itu sebagai sindiran bagi anggota DPR RI.

Baca juga: Gelar Aksi Teatrikal, Mahasiswa Lemparkan Tikus-tikus Mati ke Halaman Gedung DPR

Termasuk menindaklanjuti dugaan kasus korupsi Rp 300 triliun di lingkungan DPR RI.

"Dan ditambah bahwasanya per hari ini juga ada kasus dimana Pak Mahfud MD mengungkapkan ada korupsi di dalam (DPR) Rp300 triliun," katanya.

"Maka dari itu mungkin layaknya tikus ini masuk ke dalam juga bersama tikus-tikus yang ada di dalam (DPR) sana," ungkapnya lagi.

Selain itu aksi lempar tikus juga  bertujuan melanjutkan video viral 'Puan Maharani' bertubuh tikus yang dicetuskan BEM Universitas Indonesia (UI).

"Melanjutkan teman-teman UI. Kami ingin melanjutkan itu," kata Rifqi, saat ditemui di depan Gedung DPR RI.

3. Jefri Nichol Berpayung Hitam

Tampak aktor Jefri Nichol ikut bergabung bersama para mahasiswa, menyampaikan aspirasinya, menolak UU Cipta Kerja.

Aksi Jefri Nichol ini pun menjadi sorotan massa.

Baca juga: Mahasiswa Gelar Demo di DPR, Ribuan Personel Gabungan Disiagakan untuk Pengamanan

Bahkan dirinya sempat berada di atas mobil menyampaikan aspirasi, dengan berpayung hitam.

"Gua di sini cuma mau nyampein turut berduka cita atas matinya nalar dan kemanusiaan. Mereka bukan manusia tapi tikus-tikus. Melindungi oligarki dan orang-orang pada korup," ucap Jefri, seperti yang diunggah di akun instagramnya @jefrinichol.

Jefri Nichol pun menjelaskan soal dirinya mengikuti aksi demo, yakni sebagai bentuk solidaritas.

Dirinya juga menyebut yang menjadi dasar yakni lantaran banyaknya polemik pada UU Cipta kerja.

"Salah satunya cuti panjang enggak diadain lagi. Cuti ibu hamil enggak ada lagi. Upah juga gue enggak tahu detailnya, tetapi ada permasalahan," jelasnya.

"Soal PHK juga. Banyak permasalahan, kayak perusahaan bisa PHK seenak jidatnya," tegasnya.

Jefri Nichol juga mengatakan bahwa UU Cipta Kerja tersebut lebih berpihak ke oligarki daripada ke rakyat.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Ibriza Fasti Ifhami/muhammad abdillahawang)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas