Kecam Serangan Israel ke Masjid Al Aqsa, PP Himmah Minta Pemerintah Bersikap
Pimpinan Pusat Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (PP Himmah) mengecam kekejian pasukan Israel yang dilakukan di Masjid Al Aqsa.
Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pimpinan Pusat Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (PP Himmah) mengecam kekejian pasukan Israel yang dilakukan di Masjid Al Aqsa.
Hal itu disampaikan Ketua Umum PP Himmah Abdul Razak Nasution. Menurut dia, aparat militer Israel telah melakukan penyerangan terhadap jamaah di Masjidil Aqsha.
"Hak beragama umat Islam telah dengan sangat gamblang dihinakan dan dihancurkan oleh pemerintah zionis Israel dengan sengaja., dunia seolah tutup mata atas peristiwa keji ini," kata Razak kepada wartawan, Jumat (7/4/2023).
Pihaknya pun meminta Pemerintah untuk mengusir orang Israel yang ada di Indonesia sebagai wujud komitmen dukungan Pemerintah terhadap kemerdekaan Palestina.
"Pemerintah jangan hanya diam, segera ambil tindakan yang tegas. Usir orang-orang Israel yang ada di Indonesia terlepas apapun itu statusnya," tambahnya
Secara khusus pada bulan ramadan ini, Razak jiga mengajak seluruh umat islam mendoakan saudara-saudara yang ada di Palestina.
Sebelumnya dilaporkan Middle East Eye, menurut informasi dari Bulan Sabit Merah Palestina, pihaknya menerima banyak laporan masyarakat yang terluka di Masjid Al-Aqsa.
Organisasi kemanusiaan itu pun mengerahkan tim untuk merawat yang terluka.
Lusinan petugas bersenjata berat menyerbu lokasi tersebut dan menembakkan gas air mata serta granat kejut.
Lokasi yang diserbu ruangan salat Qilbi, tempat ratusan pria, wanita, anak-anak dan orang tua, menghabiskan malam untuk beribadah di bulan Ramadhan.
Baca juga: Israel Serang Lebanon dan Gaza, Targetkan Hamas Palestina setelah Bentrok di Masjid Al-Aqsa
Para tentara tersebut menyerang jemaah dengan pentungan dan senjata anti huru-hara, melukai banyak orang.
Dilihat dari unggahan Shehab Agency yang biasa menyiarkan kabar dari Palestina, serangan itu disebut dilakukan terhadap jemaah dengan kejam.