Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketua Umum LDII Kutuk Serangan di Masjidil Aqsa, Sebut Israel Tidak Berniat Damai dengan Dunia Arab

ketua Umum LDII H Chriswanto Santoso mengutuk serangan yang dilakukan aparat Israel di Masjidil Aqsa pada Selasa (4/4/2023).

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Ketua Umum LDII Kutuk Serangan di Masjidil Aqsa, Sebut Israel Tidak Berniat Damai dengan Dunia Arab
dok LDII
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), KH Chriswanto Santoso mengutuk serangan yang dilakukan aparat Israel di Masjidil Aqsa pada Selasa (4/4/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), KH Chriswanto Santoso mengutuk serangan yang dilakukan aparat Israel di Masjidil Aqsa pada Selasa (4/4/2023).

Ia menyebut Israel tidak berniat damai dengan Dunia Arab.

Polisi Israel dan pemukim Israel dua kali menyerang warga Palestina yang sedang beribadah di Masjidil Aqsa yang mendapat kecaman dari berbagai pihak, termasuk umat Islam di Indonesia.

Chriswanto mengatakan Ramadan yang seharusnya jadi bulan suci yang agung dan damai, berubah jadi pertikaian.

“Ramadan adalah bulan di mana umat Islam di seluruh dunia meningkatkan amal ibadahnya. Inilah yang membuat keprihatinan kita bersama. Kami mengutuk keras tindakan kekerasan Israel di Masjidil Aqsa dan mengimbau umat Islam untuk mendoakan keselamatan bagi warga Palestina,” ungkap Ketua Umum DPP LDII dalam keterangannya, Jumat (7/4/2023).

Baca juga: HNW Harap Dunia Internasional Keluarkan Keputusan Nyata soal Serangan Israel ke Masjid Al-Aqsa

Chriswanto berpendapat serangan terhadap warga Palestina lebih ke persoalan politis.

BERITA TERKAIT

Pasalnya, di dalam negeri Israel sedang terjadi masalah korupsi besar, yang melibatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Demonstrasi besar-besaran bulan lalu, adalah pertanda kebijakan Netanyahu tidak didukung rakyatnya sendiri.

PM Israel Benjamin Netanyahu seperti diketahui, bakal membuat peraturan baru, yang memungkinkan pemerintah memegang kendali penuh atas komite pengangkat hakim.

Aturan tersebut juga menyulitkan pengadilan untuk mencopot pejabat pemerintah yang terindikasi korupsi.

Rakyat Israel melihat reformasi hukum itu, dianggap menguntungkan Benjamin Netanyahu yang sedang menghadapi pengadilan kasus korupsi.

Bila benar polisi Israel menyerang warga Palestina dengan alasan menangkap provokator, menurut KH Chriswanto itu seperti ada udang di balik batu,

Baca juga: AS Kecam Serangan Roket dari Lebanon dan Gaza, Sebut Israel Berhak Bela Diri

“Kejadian itu sangat politis bukan sekadar mengejar provokator. Kemungkinan bisa untuk mengalihkan perhatian dunia internasional,” tegas KH Chriswanto.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas