Musthofa Aqil Siroj: Pemilu Pasti Timbulkan Gesekan
Musthofa Aqil Siroj menilai bahwa dalam pelaksanaaanya, pemilu pasti menimbulkan gesekan di antara masyarakat.
Penulis: Naufal Lanten
Editor: Adi Suhendi
![Musthofa Aqil Siroj: Pemilu Pasti Timbulkan Gesekan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/musthofa-aqil-siroj-121.jpg)
Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kurang dari satu tahun lagi Indonesia akan melaksanakan Pemilihan Umum (Pemilu), yakni pada 2024 mendatang.
Pemilu tahun depan akan diselenggarakan secara serentak, baik Pemilihan Legislatif (Pileg), Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), hingga Pemilihan Presiden (Pilpres).
Ketua Umum Pengurus Besar Majelis Dzikir Hubbul Wathon (PB MDHW) Musthofa Aqil Siroj menilai bahwa dalam pelaksanaaanya, pemilu pasti menimbulkan gesekan di antara masyarakat.
“Pemilu pasti ada gesekan. Kalau tidak ada gesekan namanya bukan pemilu,” kata Musthofa Aqil Siroj dalam diskusi virtual bertajuk ‘Tantangan dan Strategi Pengamanan Pemilu 2024’ pada Jumat (7/4/2023).
Hal itu lantaran para pihak memiliki masing-masing pandangan dan pilihan, yang tentunya ini berbeda antara satu dengan yang lain.
Perbedaan ini pun rentan menyebabkan berbenturan pandangan antara satu dengan yang lain.
Baca juga: Pengamat: Koalisi Besar Berpeluang Terbentuk di Pemilu 2024, Tapi akan Banyak Dinamika
Meski demikian, Ketua Majelis Syariah DPP PPP ini meyakini tidak ada satu permasalahan pun yang tidak bisa ditangani, khususnya berkaitan dengan Pemilu.
Ia mengatakan bahwa masyarakat perlu memahami dasar-dasar ataupun alasan pentingnya pemilu dilaksanakan.
Hal ini pun dapat menjadi pemantik agar masyarakat sadar pentingnya pelaksanaan pesta demokrasi 5 tahunan itu.
“Saya menyampaikan tidak ada yang tidak bsia ditangani. Kekhawatiran pemilu bisa ditangani apabila semuanya sadar untuk apa ada pemilu,” tuturnya.
Baca juga: SETARA Institute: Indeks Kota Toleran 2022 Punya Arti Penting dalam Konteks Pemilu 2024
Dalam kesempatan tersebut, Mustofa Aqil Siroj juga menyoroti pentingnya politik dalam sebuah negara demokrasi.
“Untuk menciptakan stabilitas negara perlu adanya pemerintahan. Pemerintahan dikerjakan diolah oleh politik. Tapi (menentukan) pemeritnah ada kesepakatan melalui pemilu,” tuturnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.