Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Apakah Makna Telur di Hari Paskah? Inilah Penjelasan dan Asal Usulnya

Apakah makna telur di Hari Paskah? berikut penjelasannya, tradisi di beberapa gereja, biasanya anak-anak dilibatkan dalam lomba menghias telur Paskah.

Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Apakah Makna Telur di Hari Paskah? Inilah Penjelasan dan Asal Usulnya
Labalk/Pixabay/CCO
Tradisi telur Paskah sangat populer dalam perayaan momen Paskah di berbagai negara - Apakah makna telur di Hari Paskah? berikut penjelasannya, tradisi di beberapa gereja, biasanya anak-anak dilibatkan dalam lomba menghias telur Paskah. 

TRIBUNNEWS.COM - Apakah makna telur di Hari Paskah? berikut penjelasannya.

Perayaan Hari Paskah sering dimeriahkan dengan menghias telur.

Sementara perayaan Hari Paskah merupakan peringatan kebangkitan Yesus Kristus pada hari ketiga setelah penyaliban dalam rangka penebusan dosa umat manusia.

Tradisi di beberapa gereja, biasanya anak-anak dilibatkan dalam lomba menghias telur Paskah.

Bahkan perayaan Paskah selalu identik dengan telur hias ini.

Lantas apa hubungannya menghias telur dengan perayaan Paskah?

Baca juga: 40 Ucapan Selamat Paskah 2023 dalam Bahasa Inggris Lengkap dengan Terjemahannya

Makna Telur di Hari Paskah

Berita Rekomendasi

Mengutip penjelasan Pendeta Petrus Yunianto dalam Program Oase Spesial Paskah 2023,  makna telur di hari Paskah ini sama halnya dengan Natal yang identik dengan pohon Cemara.

Maka demikian juga dengan Paskah yang identik dengan telur hias.

Dosen Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu tersebut menjelaskan bahwa telur Paskah merupakan wujud asimilasi transformasi budaya.

Yaitu perpaduan budaya yang saling berbeda dan menghasilkan budaya baru.

Jadi telur Paskah dimaknai dengan Kehidupan yang baru.

Seperti seseorang yang telah percaya kepada Yesus Kristus akan mengalami kehidupan yang baru (2 Kor. 5:17).

Sebagaimana Pendeta Petrus Yunianto menjelaskan tentang makna dari Paskah itu sendiri.

"Paskah adalah kemenangan besar kita di dalam Yesus Kristus, tanpa kebangkitan Yesus iman kita menjadi sia – sia," jelasnya.

“Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu”. (I Kor. 15:17)

Ia berharap perayaan Paskah pada tahun ini dapat dimaknai, untuk membuat umat semakin teguh dengan iman.

Terus berani menjadi saksi Kristus dan jangan takut dengan situasi yang akan terjadi di masa yang akan datang.

Baca juga: 40 Link Twibbon Selamat Paskah 2023, Beserta Cara Membuat dan Membagikannya di FB, IG, WA, Twitter

Asal-usul Telur Paskah

Dilansir dari Kemenag Kepri, asal usul telur Paskah dimulai di Eropa Abad Pertengahan.

Tradisi ini kemungkinan tidak berasal dari orang Kristen, tetapi tradisi agama lain.

Carole Levin, profesor sejarah dan direktur Medieval and Renaissance Studies Program, University of Nebraska, berkata banyak ahli meyakini Paskah berasal dari festival Anglo-Saxon yang merayakan dewi Eastre dan datangnya musim semi.

Tetapi ada pula yang meyakini tradisi telur Paskah adalah masalah kepraktisan.

Dulu aturan puasa Prapaskah begitu ketat di mana orang Kristen tidak boleh makan daging atau produk hewani apapun termasuk telur.

Menurut Henry Kelly, profesor studi abad pertengahan di University of California, Los Angeles, telur yang dihasilkan ayam-ayam mereka selama kurun waktu tersebut akan direbus agar tahan lama.

Telur kemudian dibagi-bagikan pada orang miskin atau yang tidak mampu membeli daging untuk merayakan Paskah.

Tradisi kumpul keluarga dengan makan bersama dan menghias telur rebus pada hari Paskah sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu.

Tradisi tersebut diyakini oleh para ahli sejarah bermula dari negara bagian Timur Tengah.

Hal tersebut dibuktikan dengan adanya penemuan telur burung unta berhias yang sudah berumur 60.000 tahun lalu di Afrika.

Tradisi tersebut kemudian menyebar ke Eropa Timur, dan diadopsi Gereja Ortodoks.

Masyarakat di Eropa mulai melakukan tradisi menghias cokelat yang berbentuk telur ayam, pada tahun 1870-an.

Kemudian pada abad ke-19 cokelat berbentuk telur Paskah mulai muncul di Prancis dan Jerman, tetapi rasanya pahit sekaligus keras.

Di Inggris yang waktu itu masih dipimpin Ratu Victoria, masyarakat memperbarui cokelat telur Paskah dalam bentuk telur mainan yang ditutupi kain satin dan diisi hadiah Paskah

(Tribunnews.com/M Alvian Fakka)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas