Anas Urbaningrum Bebas Hari Ini, akan Beri Kejutan Pidato, Disebut Punya Agenda Khusus dengan SBY
Anas Urbaningrum disebutkan memiliki agenda khusus dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat SBY setelah kebebasannya dari Lapas Sukamiskin.
Penulis: Rifqah
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Setelah kebebasannya hari ini, Selasa (11/4/2023), Anas Urbaningrum disebutkan memiliki agenda khusus dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Hal tersebut disampaikan oleh Koordinator Nasional Sahabat Anas, Muhammad Rahmad.
Diketahui sebelumnya Anas Urbaningrum akan bebas hari ini, Selasa dari Lapas Sukamiskin pada pukul 14.00 WIB.
Kemudian setelah kebebasannya tersebut, Anas Urbaningrum akan memberikan kejutan dalam pidatonya.
"Terkait ramainya pertanyaan terkait isi pidato Mas Anas, dapat kami sampaikan bahwa Mas Anas akan memberikan kejutan pada pidatonya," kata Rahmad kepada wartawan, Senin (10/4/2023).
Anas Urbaningrum, kata Rahmad tidak memiliki urusan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), tetapi memiliki agenda khusus dengan SBY.
"Mas Anas tidak punya urusan dengan AHY tapi memiliki agenda khusus dengan SBY," ujarnya.
Baca juga: Anas Urbaningrum Bebas Hari Ini, 16 Ormas Siap Jemput ke Lapas Sukamiskin, Diminta Jaga Ketertiban
Gede Pasek Minta SBY untuk Meminta Maaf ke Anas Urbaningrum
Sementara itu, Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) yang juga loyalis Anas Urbaningrum I Gede Pasek Suardika meminta Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk minta maaf kepada Anas Urbaningrum.
SBY diminta untuk meminta maaf atas pidato dari Jeddah yang memaksakan kasus Anas Urbaningrum disegerakan hingga meminta maaf atas janji rekonsiliasi usai KLB di Bali yang diingkari SBY.
"Meminta maaf atas pidato dari Jeddah yang memaksakan kasus AU (Anas Urbaningrum) bisa disegerakan yang berakibat ada sprindik bocor ke Istana oleh oknum KPK."
"Meminta maaf atas upaya kudeta di Majelis Tinggi PD atas jabatan Ketum saat AU (Anas Urbaningrum) belum jadi tersangka."
"Meminta maaf atas janji rekonsiliasi usai KLB di Bali yang diingkarinya sementara AU sudah berusaha membantunya untuk aklamasi," kata Gede Pasek kepada wartawan, Senin (10/4/2023).
Pernyataan Gede Pasek tersebut muncul karena sebelumnya Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief meminta Anas Urbaningrum minta maaf ke SBY dan kader demokrat lainnya.